-->

Panduan Penggunaan Tanda Baca Secara Lengkap

Panduan Penggunaan Tanda Baca Secara Lengkap - Tanda baca yaitu sebuah symbol yang berperan untuk menerangkan struktur suatu tulisan, intonasi dan jeda yang dapat dilihat pada ketika membaca tulisan tersebut. Ada banyak tanda baca yang sering kita jumpai di dalam tabrakan pena. Di bawah ini yaitu kumpulan tanda baca, pemikiran penggunaan, beserta polanya.

 

1. Tanda titik (.)


a. Tanda titik digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan kalimat tanya dan perintah.
b. Tanda titik diletakan pada akibat abreviasi gelar, jabatan, sapaan dan pangkat seseorang.
c. digunakan pada singkatan atau ungkapan umum.

Baca Juga

Contoh:

Ibu pergi ke pasar pada hari minggu.
Saya ingin bertemu dengan prof. Ibrahim, M.A untuk konsultasi thesis pekan ini.
Teori itu dikutip dari buku Menulis dengan Benar pada hlm. 4 dan 12.

 

2. Tanda koma (,)


a. Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur atau cuilan pada suatu pemerincian atau pembilangan.
b. Tanda koma memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
c. Tanda koma memisahkan kutipan pribadi dengan serpihan lain dalam sebuah kalimat.

Contoh:

Ada banyak hewan yang bisa kita lihat di kebun hewan seperti, gajah, harimau, buaya, kancil, dan lain-lain.
Untuk merampungkan kasus ini, kita memerlukan arahan orang tua.
Ibu berkata, “Setelah pulang sekolah segera pulang ke rumah”.

 

3. Tanda titik koma (;)


a. digunakan untuk memisahkan kalimat-kalimat yang sejenis atau setara.
b. digunakan sebagai ganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara.

Contoh:

Ayah membaca Koran; ibu memasak di dapur;  adik sedang menonton televisi.
Hujan semakin deras; kami segera meneduh di halte bus.

 

4. Tanda titik dua (:)


a. digunakan untuk mengakhiri suatu pernyataan yang diikuti denagn pembilangan atau pemerincian dalam kalimat.
b. dipakai pada akibat kata atau frase yang membutuhkan pembilangan atau pemeriaan.
c. digunakan pada teks drama yang memisahkan nama tokoh dan ialognya.

Contoh:

Komplek perkantoran kota mempunyai 3 bangkitan utama: bangkitan A, bangkitan B, dan bangkitan C.
Dihadiri oleh: Peter pan, ungun, kangen grup musik, dan ada band.
Joko: “Selamat pagi Pak!”

 

5. Tanda ellipsis (…)


a. digunakan untuk menggambarkan suatu kalimat yang terputus-putus dalam naskah drama.
b. dipakai sebagai tanda bahwa kalimat yang menggunakan elipsisis ada bagaian yang dihilangkan atau belum simpulan  seakan-akan pada kutipan langsung.

Contoh:

Joni: Kalau begitu … ayo segera kita laksanakan misi ini.
Menurut John Smith, membaca cepat yaitu membaca dengan cepat dan sempurna ….

 

6. Tanda tanya (?)


a. Sebagai penanda kalimat tanya pada setiap balasan kalimat.
b. kalau diletakan di dalam tanda kurung sebagai penanda bahwa kalimat tersebut belum tentu benar atau mewaspadai

Contoh:

Apakah kamu sudah makan siang?
Kecelakaan itu terjadi akibat jalan yang licin (?).

 

7. Tanda seru (!)


a. Sebagai penanda kalimat seruan, perintah yang menggambarkan ketidakpercayaan, emosi, atau kesungguhan.

Contoh:

Sungguh indah pemandangan ini!
Tolong buka pintu itu!
Merdeka!
Advertisement

 

8. Tanda hubung (-)


a. digunakan sebagai penyambung unsur-unsur kata ulang.
b. Sebagai perangkai kata bahasa Indonesia dengan kata bahasa aneh.
c. digunakan sebagai pemisah kata.
d. digunakan pada imbuhan se-, ke-,-an.
e. digunakan untuk memperjelas potongan-bagian ungkapan.

Contoh:

Anak-anak itu saling pukul-memukul.
Pemain bola itu di-tackle oleh lawannya.
P-e-m-b-a-n-t-u
Ulang tahun ke-10.
Acara itu diselenggarakan se-Indonesia.
Gaya berpakaiannya seakan-akan gaya tahun 70-an.
Dia memberi pegnemis itu uang tiga pulu-ribuan.

 

9. Tanda pisah (--)


a. dipakai untuk membatasi sebuah penyisipan kata di dalam kalimat yang menyampaikan klarifikasi khusus di luar berdiri kalimat tersebut.
b. Memisahkan antara 2 bilangan yang bermakna “sampai” dan antara 2 nama kota yang bermakna “ke”.
c. Tidak digunakan bersamaan dengan kata “dari”, “antara”, atau “tanda kurung”.

Contoh:

Universitas Negeri Lampung -yang saya harap menjadi universitas terbaik-mengadakan penerimaan mahasiswa gres.
Perang itu terjadi pada tanggal 1945-1950.
Silahkan buka buku dari halaman 3 hingga 5.

 

10. Tanda kurung ((…))


a. digunakan sebagai pengapit gosip suplemen berupa keterangan atau penjelas.
b. Sebagai pengapit penjelas yang bukan merupakan pokok pembicaraan dalam kalimat.
c. Mengapit angka atau karakter yang menjadi pemerinci.
d. dipakai sebagai pengapit karakter atau kata yang sanggup dihilangkan di dalam kalimat.

Contoh:

Tahun ini Indonesia kembali mengadakan KAA (Konferensi Asia Afrika) di grup musikung.
Kenaikan harga BBM tahun ini (Lihat grafik 4) merupakan yang paling tinggi dari tahun sebelumnya.
Di dalam ukiran pena ini akan membahas: (1) latar belakang kasus, (2) identifikasi masalah, (3) Cara penanggulangannya.
Presiden joko widodo melaksanakan kunjungan ke (Kota) Bogor.

 

11. Tanda kurung siku ([…])


a. dipakai sebagai pengapit huruf, kata, atau kalimat sebagi tambahan koreksi atau atau embel-embel di balasan kalimat atau cuilan kalimat lain yang ditulis orang lain.
b. Sebagai pengapit keterangan di dalam kalimat penjelas yang sudah diberi tanda kurung.

Contoh:

Aku melihat s[u]atu yang sedang bergerak di dalam bayangan.
Analisis perkara yang ada dalam latar belakang (lihat penggalan latar belakang [pada halaman 2 dan 3]) perlu diperjelas perkara-masalah mana yang menjadi fokus.

 

12. Tanda petik (“…”)


a. Sebagai pengapit petikan eksklusif yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau sumber tulisan lain.
b. Sebagai pengapit judul buku, syair, atau karangan yang dipakai di dalam kalimat.
c. Sebagai pengapit kata atau istilah-istilah yang tidak dikenal.

Contoh:

“Aku akan menjadi orang yang berguna,” teriak budi dengan kencang.
Film ini disesuaikan dari sebuah novel “Laskar pemuda” yang sangat terkenal.
Gaya rambut yang sedang digandrungi oleh para sampaumur ketika ini yaitu “Mohawk”.

 

13. Tanda petik tunggal (‘…’)


a. Sebagai pengapit petikan pribadi yang tersusun di dalam petikan lain.
b. Sebagai pengapit kalimat terjemahan atau ungkapan ajaib.

Contoh:

Ibu berkata, “Kakek kau bilang ‘jangan pernah menjadi orang yang sombong’ Kaprikornus patuhi perintah itu”.
“Balance” imbang.

 

14. Tanda apostrof (‘)


a. digunakan sebagai penunjuk ada potongan kata atau angka yang dihilangkan.

Contoh:

Aku ‘kan menemui suatu ketika nanti. (‘kan=akan)
Indonesia mendapatkan kemerdekaannya pada tahun ’45.

 

15. Tanda garis miring


a. digunakan sebagai penomoran pada surat, alamat, dan tahun.
b. Sebagai pengganti kata “tiap”, “per” atau tanda serpihan bilangan pecahan di dalam matematika tetapi tidak digunakan sebagi pengganti kata “atau”.

Contoh:

No. 8/AK/2015
Harga beras mengalami kenaikan menjadi Rp. 15.000/ kilonya.
Dia hanya menerima serpihan ½ nya saja.

Related Posts

0 Response to "Panduan Penggunaan Tanda Baca Secara Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel