-->

Pengertian dan contoh Kata Dasar, Turunan, majemuk, dan Kata Ulang

Pengertian dan teladan Kata Dasar, Turunan, majemuk, dan Ulang Lengkap - Dalam kamus besar bahasa Indonesis (KKBI), Kata merupakan satuan unit terkecil dari sebuah bahasa yang mampu bangun sendiri dan terdiri dari morfem tunggal , contohnya pergi, lari, dan campuran morfem, seperti mahakuasa, pancasila, dan lain – lain.

Bahasa Indonesia memiliki beberapa ragam kata yang diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, diantaranya yaitu kata dasar, kata turunan, kata majemuk, dan kata ulang. Berikut ini yaitu macam – macam bentuk kata.

A. Kata Dasar


kata dasar yaitu kata yang belum diberi imbuhan. Dengan kata lain, kata dasar ialah kata yang menjadi dasar awal  pembentukan kata yang lebih besar. teladannya adalah makan, duduk, pulang, tinggal, tiba, minum, langkah, pindah, dan lain – lain.

Kata dasar mampu membentuk satu kesatuan kalimat, yaitu:

1. Ular yang mati itu sangat  panjang .
2. admin pergi ke sekolah dengan ayah.
3. budi tiba ke rumahku dengan sangat cepat.
4. abang suka makan kudapan manis bakpia dari kota Jogjakarta.
5. Ayah sampai di rumah jam 9 malam, dikala kami sedang tidur.

Kalimat – kalimat di atas disusun dari kata – kata dasar

 

B. Kata Turunan


Kata turunan atau disebut dengan kata berimbuhan yaitu kata – kata yang telah beruba bentuk dan makna. Perubahan ini dikarenakan kata – kata tersebut telah diberi imbuhan yang berupa awalan (afiks), akhiran (sufiks), sisipan (infiks), dan awalan – akhiran (konfiks). contohnya yaitu menanam, berlari, tertinggal, dan lain – lain.

Imbuhan – imbuhan tersebut memberikan perubahan makna pada kata dasarnya.

Contoh:

1. Kata dasar sapu mempunyai makna sebagai kata benda, sehabis menerima awalan me -, maka menjelma menyapu yang berarti kegiatan membersihkan.
Ani menyapu pekarangan rumahnya dengan sapu lidi.

2. Kata dasar pulang memiliki arti kembali ke asal, setelah menerima sufiks –I, maka berubah menjadi pulangi yang bermakna menyuruh.  
Pulangi mainan yang kau pinjam kemarin!

3. Kata dasar hitung bermakna kegiatan menjumlah, sesudah mendapat awalan – akhiran  (konfiks) menjadi diperhitungkan yang bermakna mempertimbangkan.
Segi kedisiplinan juga diperhitungan dalam evaluasi ini.
Advertisement

 

C. Kata beragam


Kata beragam adalah bentuk kata yang terdiri dari dua kata yang bekerjasama secara padu dan membentuk arti atau makna baru. Kata majemuk tidak mampu dipisahkan lantaran akan kehilangan maknanya.

Contoh:

1. Ani sudah dirawat di rumah sakit sejak 4 hari yang kemudian.
Rumah sakit = daerah orang – orang sakit dirawat.

2. akal selalu menjadi kambing hitam sahabat – temannya.
Kambing hitam = orang yang dipersalahkan.

Selain contoh – contoh di atas, ada juga kata majemuk yang penulisannya digabung dan dipisahkan dengan tanda hubung.

Contoh:

Adakalanya, bertanggungjawab, dukacita, dan lain – lain.

1. Tidak setiap hari kita merasa senang, adakalanya kita merasakan kesedihan juga.
2. kami harus mempertanggungjawabkan perbuatanku ini.
3. Presiden joko widodo turut mengatakan dukacitanya kepada korban bencan alam.

Anak- istri, Ibu – bapak, dan lain – lain.

1. Bang Toyib tidak pernah memikirkan anak – istrinya di rumah.
2. Kita harus menghormati ibu – bapak kita.
3. Simpan – pinjam ialah sistem koperasi masyarakat pedesaan.

 

D. Kata Ulang


Kata ulang yaitu bentuk kata yang merupakan pengulangan kata dasar. Pengulangan ini dapat mempunyai atau membuat arti baru.

Kata ulang terdiri dari beberapa macam, yaitu:

D.1. Pengulangan seluruh

Kata ulang ini terdiri dari kata dasar yang diulang secara keseluruhan.

Contoh: buku – buku, anak – anak, ibu – ibu, bapak – bapak, dan lain – lain.

1. Kami mengumpulkan buku – buku untuk anak – anak korban kebanjiran.
2. Ibu – ibu PKK menghadiri acara yang dilaksanakan oleh ibu walikota pada hari minggu besok.
3. Tanah longsor menimbun rumah – rumah yang ada di kampung Duren pada hari selasa yang kemudian.

D.2. Pengulagan sebagian

Kata ulang ini yaitu kata ulang yang berasal dari kata dasar yang mengalami pengulangan hanya pada belahan awal atau akhirnya saja.

Contoh: Tetangga, pepohonan, perumahan, perbukitan, dan lain – lain.

1. Orang itu hidup dengan sangat tertutup tak heran  tetangga mencurigainya.
2. dikala admin berlibur di desa, saya melihat perbukitan yang sangat indah.
3. Orang itu menebang pepohonan yang ada di atas bukit hasilnya terjadi tanah longsor.

0 Response to "Pengertian dan contoh Kata Dasar, Turunan, majemuk, dan Kata Ulang "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel