-->

Contoh Karangan Ekposisi tentang Pendidikan huruf di Sekolah

Contoh Karangan Ekposisi perihal Pendidikan karakter di Sekolah - Yuk kita simak bagaimana pentingnya pendidikan karakter di sekolah melalui contoh karangan eksposisi berikut ini.

Pentingnya Pendidikan huruf di Sekolah


Pendidikan ialah suatu proses internalisasi budaya kepada seseorang atau kelompok masyarakat untuk mengakibatkan orang atau kelompok tersebut menjadi lebih beradab. Selama ini terjadi salah kaprah mengenai apa itu pendidikan, pendidikan hanya diartikan sebagai proses transfer ilmu saja antara guru dan siswa, mementingkan hasil sehingga melupakan nilai-nilai sosial dan moral. Itulah sebabnya mengapa akil balig cukup akal ini banyak sekali terjadi degredasi moral di kalangan masyarakat, baik yang bau tanah maupun yang muda. Itulah mengapa seharusnya sistem pendidikan tidak hanya menyampaikan ilmu atau pengetahuan-pengetahuan wacana dunia saja, melainkan jug menyampaikan pendidikan huruf kepada masyarakat, khususnya siswa-siswi di sekolah.

Bagi sebagian orang mungkin masih belum mengetahui apa itu pendidikan karakter. Berdasarkan pengertiannya karakter yaitu serangkaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan yang baik, maka pendidikan huruf yaitu proseses menanamkan nilai-nilai, sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan kepada anak ajar untuk membentuk individu yang berkarakter. Individu yang berkarakter baik yaitu individu yang berusaha berbuat tindakan-tindakan terbaik terhadap dewa Yang Maha Esa, dirinya, sesamanya, lingkungan, bangsa dan negara, serta dunia dengan mengoptimalkan potensi yang ada di dalam dirinya. Pendidikan aksara ini sangat penting untuk diselipkan di dalam sistem pendidikan pendidikan di sekolah-sekolah yang sasarannya yaitu para siswa-siswi sekolah. 

Baca Juga


Pendidikan karakter di sekolah bertujuan untuk menanamankan nilai-nilai abjad kepada seluruh warga sekolah yang mencakup semua komponen pendidikan seakan-akan pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melakukan nilai-nilai yang diajarkan tersebut. Di samping itu, pendidikan karakter di sekolah juga dimaknai sebagai suatu bentuk sikap warga sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan harus sesuai dengan abjad yang akan dibangun.
Advertisement

Dalam memasukan pendidikan huruf di sekolah, semua orang yang terlibat di sekolah harus diikutsertakan, termasuk semua komponen pendidikan, seolah-olah  kurikulum, proses pembelajaran dan evaluasi, pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan kegiatan atau kegiatan ekstra kurikuler, pemberdayaan sarana dan prasarana sekolah, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga sekolah.

Pendidikan abjad melibatkan beberapa aspek penting di dalamnya, yaitu aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (afective), dan tindakan (motorik). menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek tersebut, maka proses pendidikan abjad berjalan tidak efektif. Ada sembilan pilar abjad yang diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: pertama, abjad cinta ilahi dan segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan tanggungjawab; ketiga, kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima, dermawan, suka tolong-menolong dan bersama-sama/kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan, huruf toleransi, kedamaian, dan kesatuan.

Kesembilan pilar utama pendidikan karakter di atas, diajarkan secara sistematis dan continuitas dengan model pendidikan holistic menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good. Aspek pengetahuan yang berupa kognitif diajarakan melalui metode knowing the good dengan sangat Mudah. setelah mengajarkan aspek kognitif, aspek yang harus ditumbuhkan ialah aspek affective dengan metode feeling the good, yaitu dengan mengajarkan rasa cinta kasih dan merasakan suatu kebaikan supaya bisa mendorong individu untuk senantiasa berbuat kebaikan. Aspek terakhir yang harus diajarkan adalah aspek motoric dengan metode acting the good, yaitu mengajarakan sikap-perilaku kebajikan atas dasar mencintai kebajikan itu, setelah mengasihi kebajikan, individu akan menyebabkan sikap tersebut sebagai kebiasaan. Pendidikan aksara di sekolah sangat bergantung dengan peran guru yang menjadi ujung tombak dalam dunia pendidikan. Guru sanggup menghipnotis dan membentuk sikap murid-murid yang sesuai dengan nilai dan norma. Selain itu, guru juga berperan sebagai acuan atau role mode untuk siswa dalam hal berperilaku.

Dengan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah, Para siswa akan menjadi lenih cerdas, terutama dalam hal emosinya. Kecerdasan emosi atau EQ ini merupakan bekal penting bagi mereka untuk meraih periode depan lantaran kecerdasan intelegensi tanpa kecerdasan emosi akan menciptakaan individu yang berperilaku jauh dari nilai dan norma yang berlaku.

Jadi Pada pada dasarnya, pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengn pendidikan moral dan watak yang bertujuan untuk membentuk langsung individu supaya menjadi manusia yang bermasyarakat, dan warga berwarganegara yang baik.

Related Posts

0 Response to "Contoh Karangan Ekposisi tentang Pendidikan huruf di Sekolah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel