26 Kumpulan teladan Pantun Nasehat dalam Bahasa Indonesia Lengkap
26 Kumpulan tumpuan Pantun Nasehat dalam Bahasa Indonesia Lengkap - Pernakah Anda mendengar pantun-pantun yang mengandung nilai-nilai watak, nilai filosofis dan petuah-petuah tertentu? Pantun-pantun tersebut disebut dengan pantun pesan tersirat. Pantun ini biasa digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan tersirat, memperingati dan menegur dengan Cara yang lebih halus dan tanpa menggurui orang lain.
Pantun pesan tersirat telah digunakan ratusan juta tahun yang kemudian oleh orang-orang melayu dan menjadi pecahan dari etika-istiadat mereka. Oleh lantaran itu pantun nasehat menjadi karya sastra yang sangat kuno dan bertahan usang hingga kini.
Bentuk pantun pesan tersirat sama seakan-akan jenis pantun-pantun biasa, adalah:
2. mempunyai rima a-b-a-b, a-a-a-a, a-b-b-a, dan a-a-b-b
3. Pada baris ketiga dan keempat yang merupakan isi pantun yang mengandung petuah-petuah, peringatan yang ingin disampaikan.
Contoh-Contoh Pantun Nasehat
Perhatikan dan cermatilah pola-contoh pantun nasehat berikut ini!
Menangkap itik yang sedang berenang
pastilah riang bukan kepalang
Berbuat oke menolong orang
Pasti pahala banyak yang tiba
Memakan garam meminum peluh
Janganlah coba meminum jamu
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Agar menajdi orang yang cerdik
Pohon rambutan berbuah banyak
Lebat tergantung di pangkal ranting
Bila berunding bersama orang bijak
Kusut terurai, sengketapun hilang
Kalau ke bahari pergi memukat
Perahu dan jaring kita siapkan
Kalau duduk mencari mufakat
Iri dan hasut kita tinggalkan
Anak ayam turun sepuluh
Mati dua tinggallah delapan
Kalau ingin meraih kala depan
Janganlah meninggalkan sholat shubuh
Kalau hendak mencari telaga
Pergilah Anda tanpa menunggu
Kalau hendak mencari nirwana
Bersujudlah di bawah telapak kaki Ibu
Apa alasannya adalah tanaman tak berbunga
Pastilah lantaran ditanam rapat
Kalau durhaka kepada orang tua
Pastilah dunia dan darul abadi tidak kau mampu
Tak ada guna menebang semak belukar
Kalau tidak samapai tangkai
Tak ada guna disebut pintar
Kalau susila tidak dipakai
Apalah tanda buah pandan
Daunnya panjang penuh berduri
Apalah tanda orang akalman
Dadanya lapang, sangat rendah hati
Advertisement
Pergi ke pasar membeli ubi
Ubi dimasak di dalam kuali
Marilah amalkan pesan nabi
sebelum kita pergi dan tak kembali
Apalah tanda batang taman
Tumbuh di hutan, banyak yang tumbang
Apalah tanda orang beriman
Elok perangai, hati pun hening
Apalah tanda bungkusan berisi
Bila tak ada orang yang mempunyai
Apalah tanda orang yang berbudi
kalau berbicara tak pernah menyakiti
Pulau tangkil di Selat Sunda
Dekatlah dengan Pulau Peria
Kalau iman hilang di dada
Hilanglah arah di dunia
Kalau padi sudah ditanam
Jangan lagi meminta bekal
Kalau akal sudah ditanam
Jangan lagi menyimpan kesal
Nasi panas jangan dimakan
Kalau dimakan pengecap berlinang
Hati panas jangan dibiarkan
Kalau dibiarkan kecerdikan pun hilang
Janganlah meniup api menjadi arang
Kalau dikipas banyak asapnya
Janganlah pernah memanas-manaskan orang
Kalau marah, parah alhasil
Kalau menanam tumbuhan bawang
Siram dahulu dengan air di taman
Kalau mendengar omongan orang
Periksa dahulu kebenaran
Kalau baju sudah terpakai
Janganlah dilihat dari atap
Kalau bertengkar sudah usai
Janganlah dendam, mintalah maaf
Janganlah suka mencabut duri
Kalau tumbuhan tak mau dicuri
Janganlah suka mengungkit budi
Kalau disebut akan hilang dan merugi
Janganlah suka memakan limun
Limun tak ada manfaatnya
Janganlah suka terdiam
Karena melongo tiada gunanya
Ruang gelap tak ada lampu
Lampu mati tak ada yang peduli
Tolonglah sanak saudara bagi yang sanggup
Agar berkah harta benda nanti
Pergi jalan melewati jalan memutar
Janganlah lupa membawa tikar
Jika kamu ingin pandai
Jangan pernah berhenti berguru
Buah pinang dibelah dua
Janganlah dimakan karena banyak getah
Dari kecil sampai Anda tua
Ajaran orang renta jangan pernah dibantah
Lampu ditaman terang sinarnya
Taman indah banyak bunganya
Turuti saja petuah orang tua
Agar hidup kita tidak sengsara
Ada banyak ikan di maritiman Indonesia
Diambil jua tak pernah ada habisnya
Agar memiliki hidup yang bahagia
Patuhi saja perintah dan nasehat orang bau tanah
Buah jeruk banyak melimpah
Tak sebanding dengan buah papaya
Bila kita terus bederma
Kelak kita akan menjadi kaya
Menangkap itik yang sedang berenang
pastilah riang bukan kepalang
Berbuat oke menolong orang
Pasti pahala banyak yang tiba
Memakan garam meminum peluh
Janganlah coba meminum jamu
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Agar menajdi orang yang cerdik
Pohon rambutan berbuah banyak
Lebat tergantung di pangkal ranting
Bila berunding bersama orang bijak
Kusut terurai, sengketapun hilang
Kalau ke bahari pergi memukat
Perahu dan jaring kita siapkan
Kalau duduk mencari mufakat
Iri dan hasut kita tinggalkan
Anak ayam turun sepuluh
Mati dua tinggallah delapan
Kalau ingin meraih kala depan
Janganlah meninggalkan sholat shubuh
Kalau hendak mencari telaga
Pergilah Anda tanpa menunggu
Kalau hendak mencari nirwana
Bersujudlah di bawah telapak kaki Ibu
Apa alasannya adalah tanaman tak berbunga
Pastilah lantaran ditanam rapat
Kalau durhaka kepada orang tua
Pastilah dunia dan darul abadi tidak kau mampu
Tak ada guna menebang semak belukar
Kalau tidak samapai tangkai
Tak ada guna disebut pintar
Kalau susila tidak dipakai
Apalah tanda buah pandan
Daunnya panjang penuh berduri
Apalah tanda orang akalman
Dadanya lapang, sangat rendah hati
Pergi ke pasar membeli ubi
Ubi dimasak di dalam kuali
Marilah amalkan pesan nabi
sebelum kita pergi dan tak kembali
Apalah tanda batang taman
Tumbuh di hutan, banyak yang tumbang
Apalah tanda orang beriman
Elok perangai, hati pun hening
Apalah tanda bungkusan berisi
Bila tak ada orang yang mempunyai
Apalah tanda orang yang berbudi
kalau berbicara tak pernah menyakiti
Pulau tangkil di Selat Sunda
Dekatlah dengan Pulau Peria
Kalau iman hilang di dada
Hilanglah arah di dunia
Kalau padi sudah ditanam
Jangan lagi meminta bekal
Kalau akal sudah ditanam
Jangan lagi menyimpan kesal
Nasi panas jangan dimakan
Kalau dimakan pengecap berlinang
Hati panas jangan dibiarkan
Kalau dibiarkan kecerdikan pun hilang
Janganlah meniup api menjadi arang
Kalau dikipas banyak asapnya
Janganlah pernah memanas-manaskan orang
Kalau marah, parah alhasil
Kalau menanam tumbuhan bawang
Siram dahulu dengan air di taman
Kalau mendengar omongan orang
Periksa dahulu kebenaran
Kalau baju sudah terpakai
Janganlah dilihat dari atap
Kalau bertengkar sudah usai
Janganlah dendam, mintalah maaf
Janganlah suka mencabut duri
Kalau tumbuhan tak mau dicuri
Janganlah suka mengungkit budi
Kalau disebut akan hilang dan merugi
Janganlah suka memakan limun
Limun tak ada manfaatnya
Janganlah suka terdiam
Karena melongo tiada gunanya
Ruang gelap tak ada lampu
Lampu mati tak ada yang peduli
Tolonglah sanak saudara bagi yang sanggup
Agar berkah harta benda nanti
Pergi jalan melewati jalan memutar
Janganlah lupa membawa tikar
Jika kamu ingin pandai
Jangan pernah berhenti berguru
Buah pinang dibelah dua
Janganlah dimakan karena banyak getah
Dari kecil sampai Anda tua
Ajaran orang renta jangan pernah dibantah
Lampu ditaman terang sinarnya
Taman indah banyak bunganya
Turuti saja petuah orang tua
Agar hidup kita tidak sengsara
Ada banyak ikan di maritiman Indonesia
Diambil jua tak pernah ada habisnya
Agar memiliki hidup yang bahagia
Patuhi saja perintah dan nasehat orang bau tanah
Buah jeruk banyak melimpah
Tak sebanding dengan buah papaya
Bila kita terus bederma
Kelak kita akan menjadi kaya
0 Response to "26 Kumpulan teladan Pantun Nasehat dalam Bahasa Indonesia Lengkap"
Post a Comment