Penjelasan Detail tentang Tutorial Bernegosiasi dengan Baik
Penjelasan Detail ihwal Tutorial Bernegosiasi dengan Baik - perundingan yaitu sebuah keterampilan yang dimiliki oleh banyak orang. Namun ada beberapa hal yang perlu teman – sahabat ketahui supaya kalian sanggup bernegosiasi dengan baik. Kali ini kita akan membahas apa saja yang sahabat – sahabat harus pelajari untuk bernegosiasi. Berikut yaitu penjelasan detail ihwal Tutorial bernegosiasi dengan baik.
A. Apa itu perundingan?
Negosiasi yaitu metode yang digunakan orang untuk merampungkan perbedaan. Ini yaitu proses di mana kompromi atau komitmen dicapai sembari menghindari pertengkaran dan perselisihan.
Dalam perselisihan apa pun, individu sewajarnya mempunyai tujuan untuk mencapai hasil terbaik untuk posisi mereka (atau mungkin organisasi yang mereka wakili). Namun, dalam prinsip keadilan, mencari keuntungan bersama dan menjaga relasi ialah kunci untuk mencapai kesuksesan atau hasil yang terbaik.
Bentuk-bentuk perundingan tertentu digunakan dalam banyak situasi: contohnya urusan internasional, sistem hukum, pemerintah, perselisihan industrial atau korelasi domestik. Namun, keterampilan perundingan umum mampu dipelajari dan diterapkan dalam banyak sekali aktivitas. Keterampilan perundingan sanggup sangat bermanfaat dalam merampungkan perbedaan yang muncul antara seseorang dan orang lain.
B. Tahapan perundingan
Untuk mencapai hasil yang diinginkan, mengikuti pendekatan terstruktur untuk bernegosiasi sanggup berkhasiat. contohnya, dalam situasi kerja rapat mungkin perlu diatur supaya semua pihak yang terlibat sanggup bersatu.
Proses perundingan mencakup tahapan-tahapan berikut ini:
1. Persiapan
2. Diskusi
3. penjelasan tujuan
4. perundingan menuju hasil Menang-Menang (Win-Win outcome)
5. Perjanjian
6. Implementasi tindakan
C. penjabaran Tahapan perundingan
1. Persiapan
Sebelum perundingan terjadi, keputusan harus diambil perihal kapan dan di mana pertemuan akan diadakan untuk membahas kasus dan siapa yang akan hadir. menetapkan skala waktu yang terbatas juga sanggup membantu untuk mencegah perselisihan berlanjut.
Tahap ini termasuk memastikan semua fakta dari situasi terkait yang diketahui untuk memperjelas posisi seseorang. Hal ini termasuk mengetahui 'aturan' organisasi seseorang, kepada siapa bantuan diberikan, kapan kontribusi tidak terasa sesuai dan alasan penolakan tersebut. Organisasi seseorang mungkin mempunyai kebijakan yang sanggup dirujuk sebagai persiapan untuk negosiasi.
Melakukan persiapan sebelum membahas ketidaksepakatan akan membantu untuk menghindari konflik lebih lanjut dan menghindari membuang-buang waktu selama pertemuan.
2. Diskusi
Selama tahap ini, individu atau anggota dari masing-masing pihak mengajukan kasus seolah-olah yang mereka lihat, yaitu pemahaman mereka ihwal situasi tersebut.
Kunci keterampilan dalam tahap ini termasuk bertanya, mendengarkan dan mengklarifikasi.
Terkadang membuat catatan selama tahap diskusi sangat membantu untuk mencatat semua poin yang diajukan kalau diperlukan penjelasan lebih lanjut. Mendengarkan kasus yang disampaikan sangatlah penting, lantaran ketika terjadi perselisihan sangat praktis untuk membuat kesalahan dengan menyampaikan banyak hal namun terlalu sedikit untuk mendengarkan. Setiap pihak harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengatakan kasus mereka.
3. penjelasan Tujuan
Diskusi, tujuan, kepentingan, dan sudut pandang dari kedua belah pihak yang berselisih perlu diklarifikasi.
Membuat daftar faktor-faktor tersebut di atas sangatlah membantu dalam urutan prioritas. Melalui klarifikasi ini, seringkali dimungkinkan untuk mengidentifikasi atau membangun landasan bersama. penjelasan yaitu potongan penting dari proses perundingan, lantaran tanpa tahapan ini kesalahpahaman mungkin terjadi yang sanggup menimbulkan kasus dan kendala untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Bernegosiasi Menuju Hasil Menang-Menang (Win-Win outcome)
Tahap ini berfokus pada apa yang disebut sebagai hasil 'win-win' di mana kedua belah pihak merasa mereka telah memperoleh sesuatu yang nyata melalui proses perundingan dan kedua belah pihak merasa sudut pandang mereka telah dipertimbangkan.
Hasil win-win biasanya merupakan hasil terbaik. Meskipun tidak selalu mungkin, melalui perundingan, win-win harus menjadi tujuan tanggapan.
Saran seni manajemen alternatif dan kompromi perlu dipertimbangkan pada dikala ini. Kompromi sering disebut sebagai alternatif positif yang seringkali digunakan untuk mencapai manfaat lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dengan berpegang pada posisi semula.
5. Perjanjian
Perjanjian mampu dicapai sehabis pemahaman ihwal sudut pandang dan kepentingan kedua belah pihak telah dipertimbangkan.
Sangat penting bagi semua orang yang terlibat untuk tetap berpikiran terbuka untuk mencapai solusi yang dapat diterima. akad apa pun harus dibentuk sangat terang sehingga kedua belah pihak tahu apa yang telah diputuskan.
6. Menerapkan Arah Tindakan
Dari perjanjian tersebut, tindakan harus dilakukan untuk melaksanakan keputusan.
D. perundingan Informal
Ada kalanya perundingan lebih informal sanggup terjadi. Pada dikala-saat seolah-olah itu, ketika perbedaan pendapat muncul, mustahil atau tidak sempurna untuk melalui tahapan yang ditetapkan di atas secara formal seperti di atas.
Namun demikian, mengingat poin-poin utama dalam tahap perundingan formal mungkin sangat membantu dalam banyak sekali situasi informal.
Dalam setiap perundingan, tiga elemen berikut ini penting dan kemungkinan akan mensugesti hasil tanggapan dari perundingan:
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan Interpersonal
E. klasifikasi Elemen perundingan Informal
1. Sikap
Semua perundingan sangat dipengaruhi oleh sikap yang mendasari proses itu sendiri, contohnya sikap terhadap kasus dan kepribadian yang terlibat dalam kasus tertentu atau sikap yang terkait dengan kebutuhan eksklusif untuk pengesahan.
Selalu sadar bahwa:
• perundingan bukanlah arena untuk realisasi pencapaian individu.
• Kebencian sanggup terjadi terhadap kebutuhan untuk bernegosiasi oleh mereka yang berwenang.
• Fitur perundingan tertentu sanggup memengaruhi sikap seseorang, misalnya beberapa orang mungkin menjadi defensif.
2. Pengetahuan
Semakin banyak pengetahuan yang seseorang miliki ihwal perkara yang dipermasalahkan, semakin besar partisipasinya dalam proses perundingan. Dengan kata lain, persiapan yang baik sangatlah penting.
Masalah yang dinegosiasikan harus dipahami lantaran perundingan akan memerlukan metode yang berbeda dalam situasi yang berbeda pula.
3. Kemampuan interpesonal
Keahlian interpersonal yang baik sangat penting untuk perundingan yang efektif, baik dalam situasi formal dan dalam perundingan yang informal.
Demikianlah penjelasan detail ihwal Cara bernegosiasi dengan baik. Semoga penjelasan di atas sanggup dipahami dan menambah pengetahuan sahabat – sahabat. Semoga bermanfaat!
0 Response to "Penjelasan Detail tentang Tutorial Bernegosiasi dengan Baik"
Post a Comment