Cerita Rakyat Si Pitung Singkat & jelas Terbaik

Cerita Rakyat Si Pitung Singkat & terang Terbaik - Di bawah ini adalah cerita Rakyat wacana seorang hero pembela orang yang lemah dari Betawi.

Si Pitung dari Betawi

Pada jaman penjajahan Belanda dahulu, hiduplah seorang pemuda yang sangat gagah dan berpengaruh yang bernama Pitung. ia sangat terkenal di seluruh tempat Betawi karena kesaktiannya yang konon tidak mampu dilukai oleh senjata apapun. Disamping itu, dia juga terkenal dengan tabiat yang sangat baik. Si Pitung suka beribadah kepada dewa dan suka menolong orang – orang yang lemah.

Pada suatu hari, dia melihat menir Belanda menyiksa para warga desa. Menir itu memeras warga desa dengan meminta bayaran upeti yang sangat mahal. Melihat peristiwa ini, Si Pitung merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk menolong para warga desa. Kemudian, ia bertemu dengan orang yang mempunyai harapan yang sama dengan Si Pitung. Mereka adalah Rais dan Ji’i. 

Maka berangkatlah mereka bertiga melaksanakan tujuannya tersebut. Mereka melawan para menir dan pribumi yang berpihak ke pada Belanda. Mereka juga merampok harta – harta mereka dan membagikannya kepada seluruh warga desa.

Semakin lama, Si Pitung dan kawan – mitranya semakin populer. Mereka terus melaksanakan aksinya untuk menolong orang – orang yang lemah. Para menir belanda merasa terusik dengan aksi Si Pitung dan kawan - mitranya, kemudian mereka menyewa para mahir silat untuk mencari dan membunuh Si Pitung.

Namun, semua itu sia – sia. Si Pitung dan kawannya berhasil mengalahkan para satria silat itu dan merampas harta basi tanahnnya. lantaran mereka tidak berpengaruh lagi melawan Si Pitung dan sahabatnya, mereka melapor dan meminta kontribusi kepada pemerintah Belanda. 

Advertisement Berangkatlah pasukan Belanda itu untuk menghabisi Si Pitung. Namun, lagi – lagi Si Pitung berhasil membunuh mereka semua karena kesaktiannya yang tidak mempan terhadap peluru. Mengetahui Si Pitung sangatlah berbahaya, Pemerintah Belanda mencari budi untuk membunuh Si Pitung dan sahabat – sahabatnya.

Karena kehabisan budi, balasannya pemerintah Belanda melaksanakan perbuatan yang sangat licik. ia menangkap orang renta dan guru Si Pitung dan memenjarakan mereka di sebuah kawasan. Di penjara itu, mereka terus di siksa untuk memberi tahu eksistensi Si Pitung dan kelemahannya. Namun, orang kedaluwarsa tanah dan guru Si Pitung tidak mau memberi tahu apa – apa kepada mereka. 

Mendengar orang basi tanah bersama gurunya di tangkap dan di siksa oleh Belanda, alhasil Si Pitung memutuskan untuk menyerahkan diri kepada Belanda dengan syarat orang basi tanah dan gurunya mampu di bebaskan. setelah itu, Si Pitung pun ditangkap dan dipenjarakan dengan penjagaan yang amat sangat ketat. Meskipun begitu, mereka yang berniat untuk menghukum mati Si Pitung belum sanggup melaksanakannya karena Si Pitung masih mempunyai ilmu kebal. Namun, belum sempat melaksanakan planning itu, Si Pitung berhasil meloloskan diri dan bersembunyi. 

Pemerintah Belanda sangat kesal dan dibuat kewalahan oleh aksi Si Pitung ini. Mereka pun membuatkan mata – matanya ke seluruh Betawi untuk mencari tahu keberadaan Si Pitung dan sahabat – temannya.  

Akhirnya berkat mata – matanya itu Belanda mengetahui keberadaan dan kelemahan Si Pitung, adalah badan Si Pitung akan kehilangan kekuatannya apa kalau dia terkena telur kedaluwarsa. Pemerintah Belanda menyiapkan ratusan prajurit dan telur kedaluwarsa yang banyak. Kemudian, mereka pun menyergap tempat persembunyian Si Pitung. 

Terjadilah pertempuran yang sangat sengit dan tidak berimbang. Si Pitung dan teman – sahabatnya dihujani peluru oleh Belanda, sehingga banyak pengikutnya yang mati. Namun, hal itu tidak terjadi pada Si Pitung. ia terus melawan dengan goloknya membunuh para tentara belanda. 

Karena kalah jumlah Si Pitung terkepung, kemudian para prajurit itu melemparkan telur bau ke arah tubuh Si Pitung dan menghujaninya dengan tembakan. kesudahannya Si Pitung mati. Kabar ihwal akhir hayat Si Pitung ini menyebar dengan sangat cepat. Para menir dan antek – anteknya merasa senang dengan insiden ini. Sementara itu, para warga Betawi merasa sedih lantaran kehilangan pendekarnya.   

Share this post