-->

Unsur-Unsur Drama (Intrinsik dan Ekstrinsik) Lengkap

Unsur-Unsur Drama (Intrinsik dan Ekstrinsik) - Drama merupakan seni pertunjukkan yang mementaskan aksi kiprah baik di atas panggung (live) atau dapat pula non panggung (melalui media televisi, bioskop, dan lain- lain). Perkembangan dunia seni kiprah kian semakin beragam seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Drama disajikan bertujuan untuk menghibur penonton serta menyampaikan nasehat-nasehat atau pola sopan santun yang disampaikan melalui serangkaian adegan demi adegan dari sebuah drama. Drama yang dimainkan sanggup merupakan suatu kisah kurun kemudian (sejarah) yang sengaja dimainkan biasaya untuk mengenang suatu tragedi penting di abad kemudian. Selain itu, drama dapat berupa dongeng fiksi atau dongeng yang tidak nyata, buah hasil pemikir dari si pengarang cerita atau sutradara. Untuk menciptakan suatu pertunjukkan yang apik, ada unsur- unsur penting yang harus diperhatikan dalam drama. Hal ini bertujuan untuk membuat suatu cerita yang apik, yang sanggup membawa penonton larut dalam setiap scene yang dimainkan oleh pemain drama – aktrisnya. Unsur- unsur yang harus diperhatikan dalam drama yaitu:

 

1. Unsur intrinsik


Unsur instrinsik ialah unsur yang membangun suatu drama. dapat dikatakan, unsur ini ialah komponen yang terdapat di dalam suatu drama. bagan- bagian yang membangun suatu drama.

Adapun komponen- komponen yang membangun suatu drama yang dikatakan sebagai unsur instrinsik ialah:

a. Judul

Judul merupakan nama suatu drama, atau hal apapun. Dalam karya seni, judul mempunyai kiprahan penting yang mampu memperlihatkan isi kisah secara singkat. Selain itu, dengan melihat judul, kita akan mengetahui beberapa hal atau jalan cerita dari suatu drama. Judul mampu menunjukkan siapa tokoh utama dalam drama tersebut, alur dongeng, dan sebagainya.

Sebagai teladan suatu drama berjudul “si elok jembatan ancol”, dari judul drama tersebut kita mampu mengetahui tokoh utama dalam tersebut ialah “si cantik” penghuni jembatan ancol.

Setidaknya, dari judul sanggup  membuat penasaran (red: rasa ketertarikan) penonton meningkat. Oleh lantaran itu, judul merupakan unsur kunci dalam suatu drama atau seni ainnya (buku, novel, dan lain-lain).

b. Tema

Tema merupakan keseluruhan dari cerita yang dibuat tema adalah ilham pokok yang menjadi dasar atau pokok utama dari drama. mampu dikatakan tema sebagai “akar” pada suatu drama. Dengan bertolakkan dari tema, unsur-unsur instrinsik drama dikembangkan dan dikarang sedemikian rupa mengikuti tema yang telah ditentukan, seperti alur, pertokohan, latar, gaya bahasa, judul, dan lainya.

c. Plot

Plot atau Alur disebut juga sebagai jalan kisah yang disusun sedemikian rupa dari tahapan-tahaapan bencana sehingga membentuk rangkaian dongeng. Tahapan-tahapan dalam alur meliputi

- tahapan awal, pada tahapan awal ini merupakan tahapan pengenalan tokoh- tokoh dongeng serta perwatakan, latar, dan lain sebaginya.
- pemunculan konflik, tahap selanjutnya penonton diajak pada pengenalan konflik. Pada tahap ini, konflik yang merupakan bumbu agar suatu drama lebih menarik akan terjadi. Konflik- konflik ini tentunya melibatkan semua pemain (tokoh). Dalam tahap ini pula penonton akan mengenal alur dari cerita yang dibentuk.
- komplikasi, tahap komplikasi atau tahap peningkatan konflik, semaki banyak peristiwa-insiden terjadi. Beberapa konflik pendukung akan terjadi untuk menguatkan konflik utama pada alur dongeng.
- klimaks, merupakan tahapan puncak dari konflik yang ada. Ditahapan ini merupakan tahap puncak dari ketegangan yang terjadi mulai dari awal dongeng.
- Resolusi, merupakan tahap yang menujukan jalan keluar dari setiap konflik yang ada. Teka teki pada setiap konflik yang terjadi pada awal- awal kisah akan terungkap pada tahap ini. Sering kali, perwatakan yang aseli dari setiap tokoh akan muncul di tahapan ini. 
- balasan, pada tahap ini yaitubagian the ending of the story, dalam tahap ini semua konfiks telah terpecahkan dan merupakan balasan dari dongeng.

Macam-macam plot dalam suatu dongeng yaitu:

- Alur maju (prograsif), set dongeng berjalan maju, mulai dari kurun sekarang ke periode yang akan datang.
- Alur mundur (regreasif), kebalikan dari alur progresif. Set dongeng berjalan mundur, yang mana periode kini adalah sebuah hasil dari konflik-konflik yang terjadi pada kala kemudian.
- Alur gabungan, alur cerita yang mencampurkan periode kini dengan kala kemudian dan juga dengan periode depan. Di sebut juga alur bolak- balik. dongeng dengan alur ini mengungkakpakn konflik yang belum selesai dari kurun kemudian, periode kini, dan penyelesaian di kala depan. Saling terkait satu sama lain.

Advertisement
d. Tokoh dongeng/ perwatakan

Tokoh dongeng meriupakan individu- individuyang memainkan kiprah, terlibat dalam dongeng atau konflik pada sebuah drma. Macam-macam tokoh dalam sebuah kisah:

- berdasarkan kiprah: tokoh utama (central) merupakan tokoh yang dikuatkan atau tokoh utama dalam sebuah cerita atau drama. Sedangkan tokoh aksesori (figuran) merupakan tokoh yang membantu atau mendukung kisah. Dalam kisah, mampu memiliki beberapa tokoh utama, yang mampu dikenali dengan sering munculnya dalam kisah. Sedangkan tokoh figuran hanya muncul beberapa scene, kehadirannya hanya untuk menunjang dongeng dari tokoh utama.
- berdasarkan watak, tokoh antagonis yaitu tokoh yang digambarkan sebagai sosok yang penuh keliciikan, jahat dan penyebab munculnya suatu konflik. Sedangkan tokoh protagonis, merupakan tokoh yang mengalami konflik bersama tokoh antagonis.
- berdasarkan perkembangan, tokoh statis yaitu tokoh yang relative tetp tidak megalami perubahan dari mulai dongeng sampai akhir. Sedangkan tokoh yang berkembang ialah tokoh yang mengalami perubahan seiring dengan konflik- konflik yang terjadi pada alur dongeng.

e. dialog

Dialog merupakan serangkaian percakapan dalam dongeng. Teknik obrolan amat penting bagi sebuah dongeng. Masign-masing tokoh sangat dikuatkan denga obrolan yang diucapkan serta gaya atau mimik wajah.

f. Konflik

Konflik merupakan perkara, pertikaian, kontradiksi yang terjadi pada suatu drama. Konflik ini dialami oleh tokoh utama dengan dibantu oleh tokoh-tokoh penunjang. Setiap drama atau dongeng memliki konflik yang berbeda- beda. Konflik sebuah drama akan menambah ketertarikan para penonton. Bahkan sebaiknya sanggup mengajak penonton seolah-olah larut dalam pertikaian yang terjadi antar tokoh (red: merasakan). Konflik antar tokoh menyimpan teka-teki yang membuat penonton semakin pensaran dengan kelanjutan dongeng dan bagaimana endingnya.

g. Latar atau setting

Merupakan kawasan terjadinya setiap bencana yang berlangsung dalam alur cerita. Tak hanya itu, latar meliputi peralatan, waktu, pakaian, budaya, serta yang bekerjasama dengan kehidupan para tokoh dalam dongeng. 

h. Amanat

Tentu dalam sebuah kisah ingin mengatakan sebuah pesan-pesan susila kepada penonton. Amanat ini disampaikan secara tersirat artinya tidak tertulis dalam naskah namun sanggup diambil hikmah dari alur, konflik dongeng. Ini merupakan penggalan amat penting dan dilarang dilupakan dalam sebuah drama.

i. Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam sebuah drama memiliki kekhasan yang mengacu pada budaya, kehidupan sehari-hari, sosial budaya, serta pendidikan. Bahasa dipakai untuk menghidupkan dongeng, biar kisah senantiasa komunikatif.

 

2. Unsur ekstrinsik


Merupakan unsur yang tiba dari luar namun menghipnotis sebuah dongeng yang disajikan. Artinya, unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat pada jalannya certa, namun eksistensi unsur ini sangat mensugesti perkembangan sebuah kisah. Oleh karena itu, mampu dijumpai perkara sebuah drama yang terbengkalai dikarenakan oleh faktor ini. Yang termasuk unsur ekstrinsik sebuah drama yaitu:

- Faktor ekonomi,
- Faktor politik
- Faktor sosial- budaya
- Faktor pendidikan
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis pemain dan kru
- Kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.

0 Response to "Unsur-Unsur Drama (Intrinsik dan Ekstrinsik) Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel