Cara Menulis Naskah Drama yang Baik (Bagian 3)
Cara Menulis Naskah Drama yang Baik (Bagian 3) - Sebelum memulai sebuah
pertunjukkan drama, biasanya para pemain akan membaca naskah drama terlebih
dahulu. Naskah drama yaitu kertas yang berisi uraian kisah yang akan
dimainkan/ ditampilkan oleh seluruh pemain film. Menulis naskah drama bukanlah
sebuah hal yang Mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penulisannya. Berikut ini yaitu Cara menulis naskah drama yang baik (bagian
3).
Bagian 3: Tulislah kisah Drama mu
Dalam menulis kisah drama, ada
beberapa hal yang harus sahabat – sahabat perhatikan sebagai berikut.
1) Buatlah sebuah outline untuk
ceritamu yang berisi berbagai adegan
Pada dua serpihan sebelumnya dari
artikel ini, kau sudah belajar wacana bagaimana merencanakan aneka macam hal
sebelum menulis sebuah kisah drama, yaitu wacana isi kisah, pengembangan
alur dongeng, dan struktur kisah. setelah kau mengetahui perihal hal – hal
tersebut, kamu hingga pada tahap penulisan. Namun, sebelum kau mulai menulis,
sebaiknya kau membuat sebuah outline yang
berisi adegan – adegan yang ada di setiap kisahmu. Outline yang kau tulis sebaiknya mencakup tanggapan dari beberapa
pertanyaan berikut ini:
·
Kapankah
karakter yang penting diperkenalkan?
·
Berapa
banyak adegan berbeda yang kau punya, dan apa yang terjadi pada setiap adegan
(secara spesifik)?
·
Pastikan
setiap adegan dari sebuah bencana terkait satu sama lain sehingga akan
terbangun pengembangan alur dongeng (plot
development).
·
Kapankan
kiranya kamu membutuhkan pergantian latar? Atau perubahan kostum? Pikirkan juga
tentang hal – hal teknis tersebut dikala kamu membuat sebuah outline tentang bagaimana dongengmu akan
ditampilkan.
2) Uraikanlah outline mu dengan
menuliskan naskah kisah drama
Ketika kau telah akhir membuat
outline ceritamu, kau sanggup memulai
menulis kisahmu dan menguraikannya. Hal pertama yang harus kau lakukan adalah
menuliskan obrolan / percakapan antar karakter tanpa memikirkan apakah obrolan
tersebut terdengar natural atau tidak, atau tanpa memikirkan bagaimana para
pemain akan melakukan obrolan tersebut di atas panggung dan mengatakan
pertunjukannya. Dalam draft pertama,
hal yang harus kau lakukan yaitu menulis apa yang ada dalam pikiranmu perihal
cerita yang akan dipertunjukkan tersebut dan menguraikannya.
3) Tulis dan dit obrolan yang telah ditulis sehingga menjadi lebih terdengar
natural
Sebelum pertunjukkan drama
dimulai, kau akan mengatakan para pemain naskah yang sudah benar dan tepat
sehingga mereka mampu mengatakan dongeng dalam naskah dengan Tutorial yang
terlihat manusiawi, konkret, dan penuh dengan kekuatan emosional. Sebelum
memberikan naskahmu kepada para pemain, bacalah setiap baris dan obrolan dari
ceritamu di dalam draft pertama dan
rekamlah. Kemudian dengarkan apa yang kau rekam tersebut. Jangan lupa untuk
menuliskan potongan – kepingan cerita yang terdengar mengganjal dan absurd. Ingatlah
bahwa meskipun dongengmu akan ditampilkan dalam sebuah drama, namun abjad
yang ada dalam kisah haruslah terdengar seakan-akan orang normal dalam kehidupan
nyata. Para karakter dalam kisah tersebut tidak seharusnya terdengar seakan-akan
mereka menampilkan pidato mewah ketika mereka hanya ingin menyampaikan komplain
tentang pelayanan di sebuah restoran.
4) Buatlah supaya percakapan / obrolan tidak hanya fokus pada satu subjek saja
Ketika kau berbicara dengan
temanmu, kau niscaya jarang hanya membicarakan ihwal satu subjek / topik saja,
namun kau akan berbicara mengenai hal yang lainnya. Sama halnya dengan di atas
panggung, saat pertunjukkan percakapan tidak harus fokus pada topik saja. kau
membuat percakapan yang mengarah pada konflik yang selanjutnya, dan kau harus
membuat perbedaan kecil supaya membuatnya lebih terdengar positif. Sebagai rujukan,
dalam sebuah diskusi wacana kenapa pemain utama putus dengan pacarnya, akan
ada dua atau tiga baris potongan dimana para pembicara membicarakan perihal
seberapa lama mereka sudah berpacaran sebelumnya.
5) Berikanlah beberapa interupsi dalam obrolan / percakapan dalam dongeng
Kamu sebaiknya memberikan
beberapa interupsi dalam obrolan yang kau tulis supaya kisahmu terdengar lebih
nyata. Bahkan ketika orang – orang berdiskusi secara formal, beberapa orang
akan menginterupsi dalam percakapan setiap waktu (hanya sekedar menyebutkan
“saya mengerti”, atau “tidak, kau benar sekali”). Terkadang orang – orang juga
menginterupsi diri mereka sendiri dengan mengganti kalimat yang ingin
diucapkannya, teladannya seolah-olah “Saya hanya – maksud saya, saya tidak masalah
pergi ke sini pada hari Sabtu, namun hanya – kami pikir admin sudah merasa
terlalu penat bekerja ahad ini.”
Jangan merasa takut untuk
menggunakan potongan dalam kalimat. Meskipun dalam penulisan, potongan kata
dalam kalimat tidak dianjurkan, namun pada dikala kita berbicara kita perlu
menggunakannya, polanya “Saya tidak suka katak. Semua jenisnya.”
6) Tambahkanlah petunjuk arah pada dikala di atas panggung
Petunjuk arah pada ketika di atas
panggung membuat para pemain memahami pandanganmu wacana bagaimana mereka
harus bertindak dikala memainkan peran di atas panggung. Gunakanlah karakter cetak miring
(italics) atau tanda kurung ( ) untuk
memisahkan antara petunjuk arah panggung dengan obrolan / percakapan. ketika
para pemain akan memakai inspirasi kreatif / improvisasi mereka untuk memainkan
dialog supaya terdengar dan terlihat nyata, kau juga perlu mengatakan beberapa
arahan spesifik seolah-olah:
·
Aksi
fisik: [Toni bangkit dan mondar – mandir dengan perasaan gugup], [Ika menggigit
kukunya]
·
Petunjuk
dialog: [keheningan yang agak lama]
7) Tulis ulang draft mu sebanyak yang dibutuhkan
Ketika kau sudah balasan menulis
draft pertamamu, bacalah dan berikan
tanda kalau terdapat serpihan yang salah atau kurang tepat. kemudian buatlah draft kedua dengan memperbaiki kesalahan
atau menyempurnakan pecahan yang kau catat sebelumnya. Tulislah ulang draft tersebut hingga menjadi tepat
sesuai dengan yang kau butuhkan.
Demikianlah Tutorial menulis naskah
drama yang baik (bagian 3). supaya beberapa hal tersebut mampu membantu
memudahkan sahabat – sahabat dalam menulis naskah drama. Terima kasih.
0 Response to "Cara Menulis Naskah Drama yang Baik (Bagian 3)"
Post a Comment