-->

Cara Menulis Naskah Drama yang Baik (Bagian 1)

Cara Menulis Naskah Drama yang Baik (Bagian 1) - Sebelum memulai sebuah pertunjukkan drama, biasanya para pemain akan membaca naskah drama terlebih dahulu. Naskah drama yaitu kertas yang berisi uraian dongeng yang akan dimainkan/ ditampilkan oleh seluruh pemain film. Menulis naskah drama bukanlah sebuah hal yang mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisannya. Berikut ini beliaulah Tutorial menulis naskah drama yang baik.

Bagian 1: Buatlah kerangka kisahmu


Dalam menciptakan kerangka kisah, ada beberapa hal yang harus sahabat – sahabat perhatikan sebagai berikut.

1) Pilihlah jenis dongeng apa yang akan kau dongengkan


Meskipun setiap kisah dapat berbeda, banyak drama terbagi menjadi beberapa kategori yang membantu memudahkan para penonton untuk memahami antara kekerabatan antar kategori dengan bencana yang mereka lihat. Pikirkanlah ihwal karakter kisah yang akan kamu tulis, kemudian pikirkan bagaimana kau akan mengungkapkan dongeng tersebut. Apakah para huruf tersebut

1. harus memecahkan misteri?
2. melewati beberapa bencana sulit untuk menjadi langsung yang lebih kuat?
3. perihal pertumbuhan, mulai dari anak kecil yang polos sampai menjadi seseorang yang berpengalaman?
4. pergi melalui sebuah perjalanan?
5. menegakkan keadilan?
6. mengatasi aneka macam perkara untuk mencapai sebuah tujuan?

2) Buatlah kerangka belahan dari dongengmu


Kerangka kepingan berbentuk seakan-akan alur dongeng, mulai dari awal, tengah dan jawaban kisah. Istilah untuk belahan – penggalan tersebut yaitu exposition (awal dongeng), rising action (tengah kisah berisi konflik), dan resolution (bagian jawaban berisi solusi). Ketiga kepingan tersebut niscayalah selalu berurutan dan selalu ada dalam drama tidak peduli seberapa usang waktu sebuah drama atau seberapa banyak aksi yang ditampilkan dalam drama. Pikirkanlah bagaimana setiap cuilan dari kisahmu akan berkembang.

3) pastikan kau menulis apa saja yang harus ada dalam serpihan awal dongeng (exposition)


Exposition adalah penggalan awal dongeng yang menyampaikan para penonton berita dasar tentang dongeng yang akan mereka tonton. warta dasar tersebut terdiri dari jawaban dari pertanyaan berikut:

• Kapan dan dimana dongeng tersebut terjadi?
• Siapa pemain/ huruf utama dalam kisah tersebut?
• Siapa pemain/ karakter lain dalam kisah tersebut (termasuk pemain antagonis)?
• Apakah permasalahan/ konflik utama yang akan dihadapi oleh para pemain/ abjad?
• Apakah jenis drama tersebut (komedi, romantis, tragedi, dll)?

4) Perhatikan penghubung antara belahan awal kisah yang menuju ke konflik kisah


Pada kepingan konflik dongeng, para huruf akan mengalami tragedi – bencana sulit. Konflik utama datang ketika tragedi dimana konflik tersebut terjadi mulai menaikkan emosi penonton. Konflik ini sanggup dialami oleh pemain drama utama, bintang film antagonis. Konflik juga mampu terjadi di sebuah kondisi (seperti perang, kemiskinan, terpisah dari orang yang dicintai), atau konflik dalam diri (seperti mengatasi perkara pribadi). Konflik kisah niscaya memiliki pecahan puncaknya, yaitu penggalan dimana ketegangan memuncak dan emosi penonton dibawa lebih tinggi.

Advertisement

5) Pahamilah perbedaan antara alur dan isi dongeng


Cerita dari drama yang kau tulis terdiri dari alur dongeng dan isi dongeng. Dua belahan inilah yang harus dikembangkan secara baik untuk menarik minat para penonton. Isi dongeng yaitu apa yang terjadi di dalam sebuah kisah drama (berupa bencana / bencana secara kronologis). Sementara itu, alur (plot) yaitu jalan kisah dari awal hingga balasan yang masuk kebijaksanaan sehingga mempunyai kekuatan untuk menarik minat penonton untuk menonton drama tersebut. Perhatikan kedua acuan berikut ini ihwal perbedaan antara isi dongeng dan alur dongeng:

• Isi kisah:

Pacar dari pemeran utama menetapkan kekerabatan dengannya. kemudian, pemeran utama tersebut juga kehilangan pekerjaannya lantaran ia terlalu larut dalam kesedihan sehingga jarang masuk kerja dan pekerjaan di kantor terbengkalai.

• Alur kisah:

Pacar dari bintang film utama menetapkan korelasi dengannya. beliau kemudian patah hati dan keadaan psikologi nya kurang baik yang menyebabkan pekerjaan di kantornya terbengkalai dan ia diharuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. 

Dalam menulis sebuah naskah drama, kau harus berbagi sebuah kisah yang memiliki isi dongeng yang kuat dan mewujudkan pergerakan kisah drama (dari awal, cuilan tengah, dan jawaban) yang cepat sehingga ketertarikan penonton untuk tetap melihat drama tersebut akan meningkat. Pada waktu yang sama, kau sebagai penulis sebuah naskah drama harus sanggup memperlihatkan bagaimana tragedi / peristia terjadi secara urut dan dengan alur yang tepat. Dengan membuatkan isi ceriat dan alur dongeng yang tepat, dongeng dramamu akan berjalan dengan baik. Oleh lantaran itulah bencana yang terjadi di antara belahan peralihan antara satu pecahan dengan belahan lainnya dalam alur kisah sangatlah penting.

6) Kembangkan kisahmu


Sebuah dongeng yang baik tidak akan mampu menarik perhatian para penonton kalau tidak memiliki alur yang baik pula. Sebelum mengembangkan kisah, ada baiknya jika sahabat – sahabat mengetahui ihwal kepingan – pecahan dasar dari sebuah kisah. Sebuah dongeng yang baik hendaknya mengandung jawaban dari pertanyaan berikut ini:

• Dimanakah dongeng tersebut terjadi?
• Siapakah pemain film protagonis (pemeran utama), dan siapakah pemain drama kedua (pemeran protagonis) dalam kisah tersebut?
• Apakah konflik utama yang akan dihadapi oleh pemain film utama dalam dongeng tersebut?
• Apakah bencana / tragedi yang mengundang / mengawali terjadinya sebuah konflik utama?
• Apa yang terjadi pada para pemain, terutama pemain drama utama, ketika ia / mereka menghadapi konflik tersebut?
• Bagaimanakah konflik tersebut diselesaikan pada jawaban cerita? Bagaimanakah pecahan konflik dari dongeng tersebut menghipnotis karakter / sikap dari pemeran ddalam kisah?

7) Perdalam dongengmu dengan mengembangkan alur dongeng


Saat kau akan mengembangkan sebuah alur dongeng (plot), hendaknya kau mengetahui beberapa pertanyaan sebagai berikut:

• Apakah hubungan antar pemain/ karakter dalam dongeng?
• Bagaimana sikap huruf terhadap konflik utama? karakter yang manakah yang sangat terpengaruh dan bagaimakah bentuk pengaruhnya?
• Bagaimanakah kau menyusun potongan kisah sehingga aktor/ aksara akan menghadapi konflik utama?

(Cara Menulis Naskah Drama yang Baik (Bagian 2))

Demikianlah Tutorial menulis naskah drama yang baik. biar beberapa hal tersebut sanggup membantu memudahkan teman – sahabat dalam menulis naskah drama. Terima kasih.

0 Response to "Cara Menulis Naskah Drama yang Baik (Bagian 1)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel