-->

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Menulis kisah Pendek (Cerpen)


7 Hal yang Harus Diperhatikan dikala Menulis kisah Pendek (Cerpen)

Cerita pendek (cerpen) merupakan sebuah karya seni yang berbentuk dongeng. Berbeda dengan novel yang mempunyai kisah yang kompleks dan panjang, cerpen ini sesuai namanya mempunyai dongeng yang singkat dan permasalahan yang tidak terlalu kompleks. Menulis cerpen bukanlah sebuah hal yang simpel, melainkan ada hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini yaitu 7 hal yang harus diperhatikan dikala menulis kisah pendek (cerpen).

1.      Alur
Setiap kisah pasti mempunyai alur. pastikan bahwa cerpen yang kau tulis memiliki alur yang lengkap: pembukaan, pertengahan dongeng, dan epilog. Pertengahan kisah mengandung titik puncak dan pastikan bahwa pada serpihan ini ditulis tidak terlalu panjang atau pun terlalu pendek supaya para pembaca tidak dapat menebak bagaimanakah balasan kisah yang kau tulis tersebut.

2.      Struktur dongeng
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika menulis cerpen yaitu struktur cerita. Pikirkan struktur seolah-olah apa yang akan kau gunakan dalam penulisan cerpenmu. Seringkali para penulis ketika akan menulis sebuah cerpen disarankan untuk memakai pengandaian seolah-olah di bawah ini:
1)      Posisikan seseorang berada di atas pohon
2)      Lempari orang tersebut dengan watu
3)      Buatlah orang tersebut turun dari pohon.

Apakah kalian mendapat makna yang tersirat dari pengandaian tersebut? Jika kau memikirkan tentang pengandaian tersebut secara lebih dalam, terdapat makna yang sanggup membantumu semoga dapat menulis cerpen dengan lebihbaik lagi.

Pengandaian pertama mengindikasikan sebagai sebuah keadaan yang harus dihadapi oleh tokoh utama dalam dongeng pada pecahan awal. Sedangkan pengandaian kedua, lempari dengan watu, berarti bahwa tokoh utama mengalami perkara dan perubahan keadaan. Si tokoh utama haruslah merampungkan kasus yang beliau hadapi. Dalam cerpen, kasus yang dibebankan kepada tokoh utama tidaklah harus kompleks seakan-akan dalam novel, cukup satu atau dua kasus saja. rujukan perkara yaitu seakan-akan kesempatan yang hilang, identitas yang salah, kesalahpahaman, dan sebagainya.

Selanjutnya ialah pengandaian ketiga yang bermakna bahwa kasus yang dihadapi oleh tokoh utama kisah haruslah dicari titik terang / penyelesaiannya. Pengandaian ketiga ini mengindikasikan kepingan balasan dari cerita dimana biasanya sang penulis menuliskan pesan yang ingin disampaikan, baik secara tersirat maupun tersurat. Beberapa teladan pesan dalam dongeng yaitu kebaikan akan selalu mengalahkan kejahatan, kekuatan cinta pasti akan menemui jalan, persatuan akan membawa kekuatan, kejujuran ialah hal yang terbaik, dan sebagainya.

3.      Tema kisah
Setiap kisah niscaya mempunyai sebuah tema. Tema dianggap sebagai sebuab tali yang menghubungkan awal dan tanggapan sebuah dongeng dimana sang penulis menggantungkan karakter, alur kisah, setting kisah, penokohan, dan lain sebagainya. Oleh lantaran itu, ketika sedang menulis cerpen, ingatlah bahwa semua aspek dalam dongeng harus mengarah dan berkaitan dengan tema yang telah dipilih.

Ingatlah untuk tidak terlalu fokus kepada satu elemen / penggalan saja pada saat menulis cerpen. Cerpen mempunyai banyak pecahan yang harus diperhatikan, seperti alur, setting, tokoh / karakter, dan lain sebagainya, namun janganlah menghabiskan waktu untuk menaruh perhatian penuh kepada satu serpihan saja. Buatlah agar setiap cuilan mendapat perhatian yang seimbang sehingga inti cerpen yang ditulis tidak akan kabur. Sebuah dongeng yang baik adlah dongeng yang mengikuti garis batas. Ingatlah untuk selalu fokus pada inti dongeng meskipu terkadang tema yang kau buat sanggup diperlebar. dikala menulis cerpen selalu pikirkan untuk tidak memperlebar tema atau dongengmu akan berakhir seperti sebuah novel yang panjang atau sebuah dongeng yang mempunyai banyak sekali pandangan baru yang tidak fokus.

Advertisement
4.      Penokohan
Sama halnya seolah-olah dalam novel, cerpen pun mempunyai penokohan. Dalam cerpen, sebaiknya kau menentukan satu sampai tiga tokoh utama saja. Hal ini dikarenakan jalan dongeng akan kabur seandainya kau menambahkan lebih banyak tokoh utama. Hal lain yang perlu diingat yaitu untuk tidak menjelaskan secara detail latar belakang setiap huruf yang ada di dongengmu karena akan mengganggu jalan kisah dan membuat para pembaca galau. Cukup jelaskan latar belakang beberapa tokoh yang kau anggap penting dalam kisah tersebut.

5.      Dialog
Keberadaan obrolan dalam sebuah kisah merupakan salah satu hal yang sangat penting dan berfungsi sebagai bumbu dalam makanan. obrolan sanggup membangkitkan selera pembaca lantaran dengan adanya obrolan ini para pembaca mampu lebih mengetahui sifat atau emosi abjad yang ada dalam kisah sehingga huruf tersebut terasa lebih hidup. Namun ingatlah bahwa obrolan yang kau tulis haruslah sesuai dengan tema dan jalan dongeng yang telah kau buat.

6.      Setting dongeng
Dikarenakan cerpen mempunyai keterbatasan kata – kata dan tempo dongeng yang singkat, kau haruslah berhati – hati pada ketika membuat setting dongeng. Pastikan bahwa setting dongeng yang kau buat sanggup mendukung jalannya cerpenmu tersebut. Salah satu tips untuk mmebuat setting yang baik, terutama setting tempat, janganlah menciptakan setting daerah yang simpel ditebak oleh para pembaca. Sebagai teladan, kau akan menulis cerpen romantis, maka janganlah kau membuat setting kisahmu Mudah ditebak, namun buatlah setting tempat yang mengindikasikan keromantisan abjad dalam kisahmu yang mungkin dialami oleh sebagain pembaca sehingga mereka akan terkenang dengan pengalaman pribadi mereka. Atau kau juga mampu menggunakan pengalaman eksklusif mu sehingga kau akan lebih Mudah untuk menggambarkan setting nya dan para pembaca akan lebih mudah memahaminya.

7.      Tempo Waktu dongeng
Cerita pendek pada umumnya mempunyai tempo waktu yang singkat dan tidak terlalu panjang seolah-olah sebuah novel. Untuk mendapat tempo waktu yang singkat ini, pada dikala kau menulis sebuah cerpen, kau sanggup menulis ihwal satu bencana dalam kehidupan karakter dongengmu atau satu kisah yang terjadi / berlangsung selama sehari atau satu jam dan dialami oleh huruf tersebut. Tetap ingatlah bahwa meskipun cerpen mempunyai tempo yang singkat, namun tema cerita haruslah tetap ada dan terlihat dalam kisahmu.


Demikianlah 7 hal yang harus diperhatikan ketika menulis dongeng pendek (cerpen). Ada baiknya teman – teman mengedit penulisan cerpen kalian sembari membaca artikel ini semoga membantu kalian dalam menulis cerpen dengan baik. Semoga bermanfaat!

0 Response to "7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Menulis kisah Pendek (Cerpen)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel