-->

Teknik Menulis kisah Pendek (Cerpen) yang Baik


Teknik Menulis kisah Pendek (Cerpen) yang Baik

Cerita pendek (cerpen) yaitu salah satu karya sastra yang banyak diminati oleh para remaja lantaran mempunyai kisah yang singkat namun sanggup membangkitkan perasaan seseorang yang membacanya. Menulis cerpen tidak menghabiskan waktu sesingkat membacanya, perlu banyak latihan supaya mampu menghasilkan cerpen yang baik. Berikut ini yaitu teknik menulis kisah pendek (cerpen) yang baik.


1. Menulis awal dongeng dalam satu waktu


Bagian awal dalam sebuah kisah adalah hal penting yang harus menjadi fokus utama dikala menulis sebuah cerpen. Hal ini dikarenakan belahan awal kisah akan memilih apakah para pembaca tertarik untuk membaca lebih jauh ihwal kisahmu atau tidak. Untuk menerima penggalan awal yang baik dan tidak terkesan kaku, kau sebaiknya menulis penggalan awal dongeng dalam satu waktu. Dalam satu waktu disini maksudnya yaitu kau menulis penggalan awal dengan utuh lantaran jikalau terdapat jeda antar penulisanmu, kau mungkin terlupa ihwal apa yang akan kau tulis. Untuk meminimalisir kejadian tersebut, kamu sanggup emmbuat draft tentang poin apa saja yang kau hendak tuliskan dalam serpihan awal. kau juga mampu mengambil wangsit dongeng dari pengalaman eksklusif-mu sehingga pada dikala kau menulis ide-mu akan mengalir dan menciptakan dongeng tidak terkesan kaku.

2. menentukan karakter utama (protagonis)


Dalam sebuah kisah pasti terdapat beberapa jenis huruf, seakan-akan huruf protagonis, antagonis, dan karakter pembantu lain. dikala menulis dongeng pendek, karakter yang harus kau pikirkan terlebih dahulu yaitu karakter protagonis. Karakter protagonis tidaklah selalu narator atau pun ‘karakter baik’ dalam cerita. aksara protagonis dalam sebuah kisah bermakna seseorang / karakter / tokoh dongeng yang menjadi fokus utama sehingga kisah tersebut sanggup hidup dan menjadi seru. Dengan kata lain, protagonis yaitu karakter utama yang mempunyai pengalaman hidup yang tertuang dalam cerpen yang kau tulis.

Untuk dapat memilih huruf utama / protagonis, kau harus memahami terlebih dahulu karakter mana saja yang mempunyai peran paling besar di dalam kisahmu. Setelah menemukan huruf tersebut, kau akan lebih simpel dalam menyebarkan ceritamu.

3. Menulis paragraf yang menarik


Menulis paragraf yang menarik sanggup menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kau yang baru memulai menulis cerpen. Kenapa sanggup begitu? lantaran dikala para pembaca cerpen membaca dongengmu, mereka tidak hanya mengikuti alur dongeng saja namun juga menilai gaya bahasa yang kau gunakan dalam setiap paragrafnya. Paragraf pertama ialah paragraf yang paling krusial lantaran di paragraf pertama inilah para pembaca akan menilai goresan penamu untuk pertama kalinya, apakah mereka tertarik untuk membaca lebih lanjut atau tidak.

Advertisement
Oleh karena itu, supaya mampu menulis paragraf yang menarik, terutama paragraf pertama, kamu sebaiknya mempertimbangkan beberapa tips berikut ini:
·         Tambahkanlah pada belahan awal dongeng sebuah potongan adegan atau tragedi yang tidak terduga dan membuat para pembaca penasaran.
·         Kamu juga sanggup menambahkan beberapa deskripsi singkat tentang karakter utama (protagonis) supaya kisahmu menjadi semakin seru.
·         Buatlah seakan – akan para pembaca berada di daerah kejadian dengan mengatakan gambaran latar kawasan (seperti dalam pembukaan sebuah film)
·         Usahakan kau sanggup memberitahu para pembaca wacana apakah isi cerpen yang kau tulis dalam paragraf pertama (tidak perlu terlalu panjang, cukup ringkasannya saja yang dikemas dengan menarik sehingga para pembaca akan tertarik).

4. Mengingat peristiwa dalam dongeng


Ketika kamu menulis sebuah dongeng, niscayakan semoga kau ingat perihal bencana / kejadian yang dialami oleh karakter utama (protagonis) dalam kisah tersebut. Hal ini dikarenakan bila kau mengingat bencana / insiden yang telah kau tulis sebelumnya, kau akan lebih simpel untuk melanjutkan penulisan kisah-mu dan dongeng yang kau buat juga akan lebih menyatu dan berkaitan. Dalam penulisan cerpen, terdapat dua manfaat ihwal perlunya mengingat kembali peristiwa / kejadian pada kisah yang kau tulis yaitu sebagai berikut:
·         Dapat menunjukkan penggalan certa yang lebih membutubkan penekanan dalam penulisan cerpen.
·         Dapat memudahkan sang penulis cerpen untuk menyusun struktur dongeng yang ditulisnya.

Salah satu Tutorial yang sanggup dipakai untuk dapat mengingat tragedi dalam kisah yang kamu tulis ialah dengan membuat draft / outline yang berisikan poin – poin kejadian utama beserta poin – poin tragedi yang mengikuti (kejadian yang lebih kecil). jikalaulau kau sudah mempunyai outline yang tersusun seakan-akan ini, kau akan lebih simpel untuk menulis dan menjabarkan cerpen-mu. kau juga tidak akan lupa tentang tragedi mana saja yang sudah dan/ hendak kau tuis dan kau sanggup menghindari adanya penulisan sebuah paragraf yang mempunyai ide yang sama denagn yanfg lain..

5. mengusut hasil tabrakan pena


Setelah kamu menulis belahan isi, hal lain yang harus kau lakukan ialah menilik hasil gesekan pena. Tidak hanya dalam menulis cerpen, menyidik hasil goresan pena yaitu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini lantaran dikala kamu menyelidiki hasil ukiran penamu, kau juga mampu sekaligus mengatakan tanda ihwal pecahan – bagian mana saja yang belum tepat atau butuh detail yang lebih mendalam. Pada belahan pemeriksaan hasil ukiran pena inilah kau juga sanggup megedit dan menyempurnakan hasil goresan pena yang telah kau buat sebelumnya. bila kau merasa tulisanmu sudah ok dan tidak ada kesalahan penulisan lagi, kau sanggup membagikan tabrakan penamu tersebut semoga mampu dibaca oleh para pembaca.


Demikianlah teknik menulis dongeng pendek (cerpen) yang baik. sehabis mengetahui teknik di atas, teman – teman tetap perlu untuk banyak berlatih menulis semoga sanggup menghasilkan karya yang diinginkan. Semoga bermanfaat!

0 Response to "Teknik Menulis kisah Pendek (Cerpen) yang Baik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel