Pengertian dan acuan Puisi Bebas (Lengkap Terbaru)
Pengertian dan tumpuan Puisi Bebas (Lengkap Terbaru) - Puisi bebas yaitu bentuk puisi yang dibentuk dengan tidak mematuhi atau keluar dari hukum baku penulisan puisi, seakan-akan jumlah baris, rima, sajak, dan pemilihan kata. Namun, puisi ini berbeda dengan puisi kontemporer yang hanya memperhatikan bentuk dan bunyi, puisi bebas lebih menekankan pada isi puisi yang merupakan daya khayalan atau perasaan hati dari sang penulis yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata puitis sehingga memiliki nilai – nilai estetika yang tinggi.
Puisi bebas ini dijadikan sebagai media untuk mengungkapkan segala macam bentuk perasaan yang dirasakan oleh pemiliknya, seolah-olah marah, kesal, senang, senang, jatuh cinta, dan lain – lain, atau pun pengalaman – pengalaman penulisnya akan suatu hal. Temanya pun bermacam – macam, misalnya ihwal alam, kehidupan, percintan, maupun sosial. Di bawah ini ialah acuan – teladan puisi bebas terlengkap.
Contoh Puisi Bebas
AKU
Aku bukanlah burung kenari
Yang terbang bebas ke seluruh penjuru
Hinggap di semua dahan, tanpa peduli sekitar
Aku bukanlah sang Lebah
Yang berani melawan sang musuh
Menghampiri setiap bunga di taman, tanpa rasa aib
Aku bukanlah kupu – kupu
Yang dipuja – puji akan keindahan tubuhnya
Menari – nari menarik hati sang kuntum, tanpa henti
Aku bukankah sang ular
Yang hening datang menghampiri tanpa hawa kehadiran
Kemudian mematuk dalam membisu
Tapi, kami hanyalah sebongkah batu karang
Diam, tenang dalam amukan sang badai
Aku hanyalah setangkai bunga lalang
Hilang, tertutup bayangan bunga mawar
Aku hanyalah sebuah bangku kayu tua
Keropos, terpinggirkan, dimakan usia
Menunggu janjkematian tiba di peraduan senja
Secangkir Kopi
Secangkir kopi di penghujung hari
Menyambut tenggelamnya sang mentari
Menanti dirimu yang tak kunjung datang
Di manakah dirimu wahai kekasihku
Termenung kami sendiri di dalam sedihku
Tanpa seorang pun yang mau menyapaku
Di manakah dirimu wahai kekasihku
Meninggalkan saya tanpa senyummu
Senyum yang menghiasi hari – hari ku
Secangkir kopi menyambut mentari
Tetap menemaniku menatap kelamnya hari
Tanpa dirimu di sisiku wahai kekasih
Nyanyian Pagi
Berbisik angin masuk melalui kupingku
Membangunkan jiwa yang tertidur pulas
Tersenyum mentari kepadaku
Menerobos jendela kamar tidur ini
Dengan hati riang ku sambut pagiku
Yang penuh dengan kehangatan
Kehangatan dari sang mentari pagi
Tak akan pernah habis sampai nanti
Masa itu telah pergi
Awan putih menghiasi langit biru
Menjaga sekumpulan bocah – bocah di tanah ini
yang tertawa lepas tanpa henti
Bermain bersuka ria di tengah padang ilalang
Kaki kecil nan lincah itu berlari – lari menerjang
Bagaikan kaki kijang menerobos padatnya hutan
Tubuh mungil yang gesit bergerak ke sana – kemari
Bagaikan ikan diberi nasi
Sungguh indah periode itu
Masa – masa tanpa beban yang menggantung di pundak
Masa - masa tanpa gundah yang memuncak
Yang ada hanyalah kesenangan
Kegembiraan yang mengisi hari – hari
Sayang, periode itu telah pergi
Meninggalkan kenangan yang sangat berarti
Membawakan hari – hari yang tak pernah berhenti
Hilang sudah tak tersisa
Tanah permai nan indah
Pagi yang sejuk berlinang embun
Dan senja yang hening karam hilang
di antara tangis dan gemuruh alam
Hilang sudah tak tersisa
Hutan yang asri penyejuk hati
Di babat oleh orang – orang yang tak peduli
Peduli terhadap alam ini
Hilang sudah tak tersisa
Udara sejuk penyeka lara
Tergerus oleh asap dan abu durjana
Hilang sudah tak tersisa
Bumiku yang dahulu entah kemana
0 Response to "Pengertian dan acuan Puisi Bebas (Lengkap Terbaru)"
Post a Comment