2 Teks pola Wawancara dengan Pengusaha
2 Teks acuan Wawancara dengan Pengusaha - Pengusaha yaitu seorang yang sangat menarik untuk diwawancarai, seperti yang terjadi pada contoh di bawah ini.
Wawancara 1
Di bawah ini yaitu pola wawancara kepada narasumber yang merupakan seorang pengusaha beras mengenai informasi beras sintetis yang beredar di masyarakat.
Pewawancara :
Selamat siang Bapak, mampu minta waktunya sebentar untuk kami wawancarai ?
Narasumber :
Selamat Siang. Oh tentu saja boleh! Mari silahkan!
Pewawancara :
Apakah Bapak telah mengetahui info mengenai beras sintetis yang beredar belakangan ini ? apakah hal ini menghipnotis jumlah pembeli beras di pasar ini, khususnya di toko Bapak ?
Narasumber :
Ohh hal itu aku telah mengetahuinya. Bahkan aku juga telah tertipu dengan beras yang tiba dari pemasok. Untung saja kami cepat menyadarinya dan tidak Kaprikornus aku jual kepada masyarakat. Mengenai permintaan pelanggan terhadap beras, Alhmaduliliah tidak mengalami penurunan sedikitpun. Mungkin hal ini dikarenakan beras yaitu materi pokok yang harus mereka beli sehari – hari. Tetapi pelanggan sekarang Kaprikornus lebih was – was dan teliti dalam meneliti beras.
Pewawancara :
Ohh begitu ya Pak! Tapi sebenarnya apakah yang dimaksud dengan beras sintetis itu ?
Narasumber :
Beras sintetis ialah beras yang diproduksi oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab dengan Tutorial membuat tiruan beras yang orisinil dengan menggunakan plastik. Plastik tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga terbentuk seakan-akan beras orisinil.
Pewawancara :
Lantas apa alhasil jika dikonsumsi oleh insan ?
Narasumber :
Tentu saja bisa fatal, plastik adalah bahan yang tidak mampu dicerna oleh manusia, sehingga kalau masuk ke dalam perut kita, maka akan mengakibatkan banyak sekali macam penyakit. Bahkan Penyakit – penyakit tersebut bisa mematikan, seolah-olah kanker, gagal ginjal, dan lain – lain.
Pewawancara :
Jadi beras sintetis itu sangat berbahaya. Lantas apakah Bapak sudah melihat langkah faktual yang dilakukan pemerintah menanggapi berita beras sintetis ini ?
Narasumber :
Kemarin bebarapa orang dari pihak kepolisian dan tubuh pengawasan obat dan makan telah melakukan sidak di pasar ini. Mereka juga masuk ke dalam gudang penyimpanan saya dan memeriksanya. Alhamdulilah tidak ditemukan beras sintetis tersebut.
Pewawancara :
Tadi Bapak telah mengatakan bahwa Bapak pernah mendapatkan beras sintetis dari pemasok tetapi Bapak menyadarinya dan memusnahkannya. lalu bagaiman sih Pak, Cara membedakan antara beras yang asli dengan beras sintetis.
Narasumber :
Membedakan beras yang orisinil dan beras sintetis cukup sulit dilakukan terutama bagi mereka yang belum terbiasa membeli beras. Namun, bila kita perhatikan lebih detail lagi, perbedaan tersebut dapat kita ketahui. Beras sintetis biasanya lebih putih daripada beras orisinil, sedangkan pada beras orisinil ada bintik – bintik hitam di dalamnya. Beras sintetis kalau dipatahkan sangat keras, sedangkan beras asli praktis untuk dipatahkan. Dan yang terakhir beras sintetis akan menggumpal dan terlihat seperti lem jika dimasak.
Pewawancara :
Oh Kaprikornus begitu ya Pak, Terima kasih atas waktu dan tips yang telah Bapak berikan.
Narasumber :
Terimakasih kembali.
Wawancara 2
Berikut ini adalah pola wawancara dengan pengusaha roti.
Pewawancara :
Selamat pagi!
Narasumber :
Selamat pagi Dik, ada keperluan apa ya ?
Pewawancara :
Saya dari majalah sekolah Pak, Kami datang untuk mewawancari Bapak perihal pembuatan roti. Apakah Bapak bersedia untuk diwawancarai ?
Narasumber :
Ohhh, dengan bahagia hati! Mari dimulai saja wawancaranya!
Pewawancara :
Sebelumnya saya ingin menanyakan sejak kapan Bapak memulai bisnis roti ini ?
Narasumber :
Saya memulai bisnis ini ketika saya masih dibangku kuliah kira – kira tahun 2010. dikala itu aku berjualan berkeliling kampus dengan keranjang kecil.
Pewawancara :
Terus bagaimana Bapak bisa sukses seperti saat ini ?
Narasumber :
Saat itu admin berfikir bila aku terus seakan-akan itu kami tidak akan berkembang. Kemudian aku mencoba berjualan roti dengan memproduksinya sendiri.
Pewawancara :
Apasih diam-diam roti Bapak sehingga banyak orang yang suka dengan roti buatan Bapak ?
Narasumber :
Saya kira tidak ada resep belakang layar atau bumbu spesial dalam pembuatan roti admin. saya menggunakan materi yang sama dengan pembuat roti yang lain. Tetapi saya menjaga kualitas adonan roti dan mengolahnya dengan sangat baik.
Pewawancara :
Apakah yang Bapak masud dengan adonan yang berkualitas itu ?
Narasumber :
Adonan yang berkualitas ialah adonan yang akan menghasilkan roti yang berkualitas pula. Itulah sebabnya mengapa admin lebih memilih membuat adonan sendiri daripada membeli yang sudah Kaprikornus. Semua proses itu admin lakukan sendiri, mulai dari pemilihan tepung dan mencampur materi – materinya.
Pewawancara :
Bagaimanasih Pak, proses menciptakan roti itu ?
Narasumber :
Pertama – tama kita harus menyiapkan materi – materinya terlebih dahulu, seakan-akan tepung roti, ragi, air, telur, dan bumbu lainnya. sehabis itu, kita buat adonan dengan mencampur materi – bahan tersebut hingga menjadi kalis. sehabis itu kita membentuk adonan roti itu sesuai dengan bentuk yang kita inginkan. Kemudian masukan adonan itu ke dalam oven dengan panas yang stabil sebesar 15 derajat celcius selama 15 menit.
Pewawancara :
Setelah itu apakah roti sudah mampu dijual ?
Narasumber :
Tentu saja belum, masih ada proses lagi yaitu tunjangan adonan seakan-akan, keju, coklat, susus, dan lain – lain. sehabis itu kita dinginkan selama beberapa menit dan roti kita kemas dengan kemasan khusus. Barulah seteleh itu roti sudah mampu dijual.
Pewawancara :
Ohh Jadi seolah-olah itu proses pembuatan roti. Kalau begitu terimakasih Pak atas waktu dan informasi yang telah Bapak berikan kepada kami. biar usaha Bapak mampu terus maju.
Narasumber :
Terimakasih kembali Dik, dan ini ada sedikti oleh – oleh dari admin. Silahkan dinikmati!
Pewawancara :
Apakah yang Bapak masud dengan adonan yang berkualitas itu ?
Narasumber :
Adonan yang berkualitas ialah adonan yang akan menghasilkan roti yang berkualitas pula. Itulah sebabnya mengapa admin lebih memilih membuat adonan sendiri daripada membeli yang sudah Kaprikornus. Semua proses itu admin lakukan sendiri, mulai dari pemilihan tepung dan mencampur materi – materinya.
Pewawancara :
Bagaimanasih Pak, proses menciptakan roti itu ?
Narasumber :
Pertama – tama kita harus menyiapkan materi – materinya terlebih dahulu, seakan-akan tepung roti, ragi, air, telur, dan bumbu lainnya. sehabis itu, kita buat adonan dengan mencampur materi – bahan tersebut hingga menjadi kalis. sehabis itu kita membentuk adonan roti itu sesuai dengan bentuk yang kita inginkan. Kemudian masukan adonan itu ke dalam oven dengan panas yang stabil sebesar 15 derajat celcius selama 15 menit.
Pewawancara :
Setelah itu apakah roti sudah mampu dijual ?
Narasumber :
Tentu saja belum, masih ada proses lagi yaitu tunjangan adonan seakan-akan, keju, coklat, susus, dan lain – lain. sehabis itu kita dinginkan selama beberapa menit dan roti kita kemas dengan kemasan khusus. Barulah seteleh itu roti sudah mampu dijual.
Pewawancara :
Ohh Jadi seolah-olah itu proses pembuatan roti. Kalau begitu terimakasih Pak atas waktu dan informasi yang telah Bapak berikan kepada kami. biar usaha Bapak mampu terus maju.
Narasumber :
Terimakasih kembali Dik, dan ini ada sedikti oleh – oleh dari admin. Silahkan dinikmati!
0 Response to "2 Teks pola Wawancara dengan Pengusaha"
Post a Comment