-->

4 acuan Paragraf Ineratif wacana Pendidikan

Contoh Paragraf Ineratif tentang Pendidikan - Paragraf ineratif adalah paragraf yang diawali dengan gagasan – gagasan penjelas sebagai pengantar gagasan utama yang terletak di tengah – tengah paragraf, dan kemudian kembali dikuatkan atau diperjelas dengan gagasan – gagasan penjelas lainnya.

Berikut ini ialah contoh – contoh paragraf ineratif wacana pendidikan:

Paragraf 1

Seseorang mampu menjadi dokter lantaran adanya guru. Guru jugalah yang membuat profesi – profesi bergengsi lainnya seperti polisi, pilot, tentara, hakim, pengacara, dan lain – lain. Bahkan pemimpin ada juga karena seorang guru. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa guru adalah profesi yang sangat penting dan mulia di kehidupan ini. Merekalah yang mendidik para calon – calon guru, polisi, bahkan pemimpin. Tanpa adanya guru, kemungkinan besar kita bukanlah siapa – siapa karena merekalah yang telah mengajarakan kita membaca, menulis, berhitung, dan ilmu – ilmu pengetahuan lainnya. Selain mengajarkan ilmu – ilmu pengetahuan, guru jugalah yang telah membuat kita mampu untuk bermimpi. Mimpi besar yang pada awalnya tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Disamping itu, guru yaitu orang tua kita di sekolah yang mengajarkan kita perilaku – sikap yang baik. Sungguh besar jasa mereka bagi kita semua, tak akan mungkin sedikitpun kita bisa membalasnya karena jasa – jasa mereka tidaklah terhitung jumlahnya. Meskipun begitu, tak sedikit pun mereka meminta tanggapan dari kita. Mereka hanya kan bahagia jika melihat anak asuh mereka berhasil menjadi seorang yang berkhasiat bagi nusa dan bangsa.

Paragraf 2

Meningkatnya jumlah kriminalitas yang terajadi dikala ini tidaklah mengherankan. Bahkan dapat dikatakan masuk akal lantaran faktor rendahnya pendidikan para pelaku kriminal tersebut. akibat, tidak ada pekerjaan yang bisa mereka mampukan, padahal mereka harus tetap mengisi perut mereka. Hal inilah yang mendorong mereka untuk berbuat kriminal seakan-akan mencuri, merampok, menipu, dan lain – lain. menurut gambaran yang dipaparkan di atas, sudah jelas bahwa pendidikan yaitu hal yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan kita mampu menerima ilmu yang berguna. Ilmu inilah yang bisa membawa seseorang ke dunia kerja ataupun menciptakan lapangan kerja sendiri. jika seseorang telah memiliki pekerjaan, tentunya kebutuhan mereka akan terpenuhi. hasilnya, tidak ada lagi dorongan atau keadaan yang memaksa mereka untuk berbuat kejahatan, sehingga tingkat kriminalitas akan menurun karena orang – orang sudah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Advertisement

Paragraf 3

Dengan ilmu, kita bisa pergi ke kawasan manapun. Disamping itu, dengan ilmu kita juga bisa mendapatkan apa pun yang kita mau. Namun, ada kalanya ilmu juga mampu menghancurkan kita. jika kita terlena dengan ilmu dan lupa dengan agama, maka dunia kita akan menjadi hancur lantaran ketidaan batasan bagi ilmu tersebut dunia ini. Oleh karena itu, ilmu sangat bermanfaat, tetapi memerlukan agama sebagai batasannya. Ilmu mampu memberikan kemaslahatan bagi kita semua, polanya dengan ilmu kita bisa membuat tekhnologi – tekhnologi canggih yang mampu memudahkan pekerjaan kita. Akan tetapi, jikalau ilmu ini tidak dibatasi oleh agama, maka justru sebaliknya ilmu akan membawa kehancuran bagi kita semua. manusia mampu saja menyalahgunakan ilmu itu untuk kepentingan mereka sendiri yang mampu merugikan orang banyak. contohnya para koruptor. Mereka ialah orang yang berilmu tetapi sayang ilmunya mereka salah gunakan dengan mencuri dari rakyatnya. Hal ini yaitu akhir dari ilmu yang menutup mata hati mereka akibat dari ketiadaan agaman di dalam diri. 

Paragraf 4

Ada sebuah pepatah yang menyampaikan bahwa buku adalah jendela dunia. Di dalam buku tersimpan ratusan bahkan ribuan hal yang tidak kita ketahui. Terlebih lagi, jika kita membaca buku, maka pengetahuan kita akan menjadi sangat luas karena membaca buku membuat kita memasuki dunia yang belum pernah kita masuki sebelumnya. Oleh lantaran itu, buku sangatlah bermanfaat bagi kita. Buku akan memberikan kita ilmu – ilmu yang tidak diberikan di sekolah. Dengan membaca buku, kita juga bisa mengetahui segala sesuatu sehingga kita menjadi pandai dan berpengetahuan. terlebih lagi membaca buku akan menyampaikan kita pengalaman – pengalaman yang menyenangkan karean buku bukan hanya berisi perihal ilmu pengetahuan tetapi buku juga berisi ihwal kisah – cerita yang menarik sehingga kita akan terhibur dan terhindar dari kebosanan yang mampu mengakibatkan kita stress.

0 Response to "4 acuan Paragraf Ineratif wacana Pendidikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel