-->

Pengertian dan contoh Kalimat Ungkapan Lengkap

Pengertian dan pola Kalimat Ungkapan - Pernahkah Anda mendengar kata-kata seakan-akan “panjang tangan”, “kepala kerikil”, dan masih banyak lagi. Dalam ragam bahasa Indonesia kata – kata tersebut merupakan ungkapan.

Ungkapan sendiri merupakan sebuah frasa idiomatic yang terbentuk dari gabungan kata yang maknanya bukan ditafsirkan berdasarkan kata – kata pembentuknya, tetapi telah membentuk makna gres.

Dikarenakan ungkapan terbentuk dari adonan kata – kata yang berbeda, maka untuk mengidentifikasi apakah adonan kata tersebut merupakan ungkapan atau tidak, perlu dilihat ke dalam konteks kalimat yang menyertainya. Hal ini dikarenakan adonan kata tersebut mampu mempunyai dua makna yang berbeda yaitu makna sebetulnya (denotasi) dan makna kiasan (konotasi).

Contoh:

Gulung tikar

Gabungan kata teresebut belum sanggup dikatakan sebagai ungkapan kalau belum disertakan ke dalam kalimat lantaran maknaya belum jelas.

1. Andi diperintah oleh ibunya untuk gulung tikar yang ada di ruang tamu.
2. akhir tidak ada yang membeli barang dagangannya, pengusaha itu gulung tikar.

Kalimat no dua merupakan kalimat ungkapan karena “gulung tikar” membentuk makna konotasi yaitu melarat, sedangkan kalimat pertama bukan merupakan ungkapan karena “gulung tikar” yang dimaksud ialah makna denotasi yaitu menggulung tikar.

Contoh – teladan ungkapan beserta kalimatnya

Buah bibir = Topik pembicaraan
Akibat kelakuan nakalnya, Budi menjadi buah bibir di masyarakat sekitar rumahnya.

Buah tangan = Oleh – oleh
Bibi membawa oleh-oleh dari kampung titipan nenekku.

Buah hati = Anak
Sudah usang pasangan itu menantikan buah hati, tetapi belum juga mendapatkannya.

Kepala masbodoh = damai
“Setiap perkara harus diselesaikan dengan kepala acuh taacuh,” nasehat Pak Raden.

Keras kepala / Kepala watu = nakal
Sudah berapa kali ia diingatkan, tetapi tetap saja dia keras kepala.

Kepala udang = udik
“Dasar kepala udang!” bentaknya.

Panjang tangan = Suka mencuri
Di kelasku sering terjadi kehilangan barang, lantaran ada si panjang tangan diantara kami.

Ringan tangan = Suka menolong
Ani sangat disukai oleh sahabat-temannya karena beliau ringan tangan.

Panjang kebijaksanaan = Orang yang pintar
Penjahat itu dijuluki si panjang budi lantaran berhasil menipu korbannya beberapa kali.

Tangan kosong = Tak membawa apa – apa
Polisi itu melumpuhkan penjahat dengan tangan kosong.

Angat tangan = menyerah
Setelah ditodong pistol oleh polisi, penjahat itu angkat tangan.

Omong kosong = Bualan
Aku sudah muak dengan omong kosong si Budi.

Tinggi hati = Sombong
Janganlah menjadi orang yang tinggi hati lantaran semua insan sama di mata dewa.

Setengah hati = Tak sungguh – sungguh
Dia bekerja dengan setengah hati, kesannya pekerjaannya tidak maksimal.

Angkat kaki = Pergi
Aku memintanya untuk angkat kaki dari hadapanku segera.

Muka tembok = Orang yang tak tahu aib
Budi memang muka tembok, beliau selalu saja mengganggu gadis – gadis di sekitarnya.

Hidung panjang = Orang yang suka berbohong
Jangan mempercayai si hidung panjang kalau tidak mau kecewa dibuatnya.

Gelap mata = Hilang kesabaran
Pak raden menjadi gelap mata sehingga dia membanting semua barang – barangnya.

Besar ekspresi = Orang yang suka membual
Aku tidak kuasa lagi mendengar si besar verbal itu berbicara.

Tulang punggung = Orang yang bertanggung jawab denga kehiduan seseorang
Joni sudah menjadi tulang punggung keluarga semenjak dia simpulan dari Sekolah Menengah Pertama.
Advertisement

Banting tulang = Kerja keras
Dia selalu banting tulang siang dan malam untuk menghidupi keluarganya.

Tulang rusuk = Pasangan hidup
Setelah lama sendiri, akhirnya kami menemukan tulang rusukku.

Berputih tulang = Mati
Lebih baik berputih tulang daripada hidup penuh kesengsaraan.

Naik darah = murka
Karena bukunya hilang, Shinta naik darah di kelas.

Darah biru = bangsawan
Tak ada yang mengetahui bahwa Agung adalah keturunan darah biru.

Bunga tidur = Mimipi
“Jangan takut semua itu hanya bunga tidur semata,’’ kata ibu.

Bunga desa = Gadis anggun
Semua pemuda merebutkan Ani yang merupakan bunga desa di kampung Jonggol.

Bunga bank = Uang deposito
Ayah mengahadiahi kami bunga bank di ualng tahunku yang ke 23.

Bunga bangsa = satria
Pejuang – pejuang yang gugur di medan pertempuran itu menjadi bunga bangsa kita.

Bintang lapangan = Pemain yang ahli
Ronaldo menajadi bintang lapangan di pertandingan semalam.

Naik daun = Sedang terkenal
Penyayi gres itu kini sedang naik daun.

Kambing hitam = Orang yang dipersalahkan
Budi suka mencari kambing hitam untuk menutupi perbuatannya.

Jago merah = Api
Bangunan di Pasar Rebo hangus dilalap si jago merah kemarin malam.

Meja hijau = Pengadilan
Akibat perbuatannya, ia diseret ke maja hijau.

Kutu buku = Orang yang suka membaca
Ani mengkoleksi ratusan buku dirumahnya karena ia ialah si kutu buku.

Asam garam = Pengalaman hidup
Kakek telah memakan asam garam yang sangat banyak jikalau dibandingan dengan diriku.

Naik pitam = murka
Pak Sobri naik pitam dikala mendengar anaknya ditangkap polisi.

Hotel prodeo = Penjara
Penjahat itu mendekap di hotel prodeo

Sebatang kara = Hidup sendiri
Dirinya hanyalah sebatang kara tanpa orang renta dan sanak keluarga.

Kambing hitam = Orang yang dituduh bersalah
Dia dikambing hitamkan oleh sahabat – temannya.

0 Response to "Pengertian dan contoh Kalimat Ungkapan Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel