-->

Belasan referensi Pantun Melayu Lucu

Belasan pola Pantun Melayu Lucu - Pantun merupakan hasil cipta rasa dan karsa budaya Melayu yang diwujudkan dalam bentuk karya sastra puisi usang. Ciri-ciri pantun yaitu mempunyai rima (aaa, aabb, atau abab), dalam penyusunannya terdiri atas beberapa baris kata yang termuat dalam bait-bait, mempunyai kata-kata yang indah dan bermakna dalam. Pantun terdiri atas aneka macam macam jenis bilalau didasarkan pada penyampaian isinya iantaranya adalah pantun jenaka, pantun nasehat dan lain sebagainya. berikut adalah beberapa acuan pantun lucu yang sanggup digolongkan ke dalam pantun jenaka!

Pantun Lucu 4 Bait


Pakcik dan makcik salng berkedip mata
Bercanda mesra sambil makan kudapan manis serabi
Sekelompok Lanun memegang senjata
Dikira hendak merampok malah bernyanyi

Alangkah elok emas dan intan
Mencari logam itu setengah mati
Kelompok lanun berlayar ke lautan
Tak tau apa yang ia cari

Anggota laskar pelangi bernama Harun
Meski ia begitu namun elok hatinya
Sekelompok lanun mencari harta karun
Tak tahu niscaya dimana berada

Bangsawan Jawa bernama priyayi
Bangsawan melayu entah apa namanya
Sekelompok lanun bernyanyi-nyanyi
Alangkah gembiranya hati mereka

Pantun Lucu 6 Bait


Duduk-duduk santai di serambi
Minum teh tak baik sambil bangun
Bercermin ria sehabis mandi
Tergaget ngeri melihat rupa sendiri

Alangkah indahnya pantai melayu pesisir
Dihiasi langit yang dipenuhi awan
Bercermin ria sambil menyisir
Mengasihani diri dengan rupa tak menawan

Penjaga mushala berjulukan Muhaimin
Seorang pemuda gagah dan sopan
Kawan terbahak melihat diri bercermin
Mengolok-olok seolah mereka tampan

Penyayi orkes melayu jatuh terpelanting
Benar-benar jatuh bukan gurauan
Kukatakan satu hal yang penting
Kau pun tak tampan mitra

Hendak ke Johor begitu kutanya
Seorang musafir pergi seorang diri
Kuajukan cermin ke depan wajahnya
Dia pun ngeri melihat rupa sendiri

Puluhan pasang mata terbelalak
Memanggang lemang di atas kawat berduri
Riuh tertawa terbahak-bahak
Menertawakan keburukan rupa sendiri   

Pantun Lucu 6 Bait


Lebaran haji makan ketupat
Beli ketupat di kedai makcik Maklumat 
Jadilah lelaki yang mermartabat
Jangan Jadi lelaki yang tak tau moral

Alangkah ramah Cik Gu menyapa
Manis senyumnya macam gula
Sudahlah jelek rupa
Tak tahu moral pula

Tak pernah mandi banyak kuman
Orang tak waras alias absurd
Sudahlah tak tampan rupawan
Jarang sembahyang pula

Wanita jelita tiba tak tahu siapa
Membawa kopi dan sekarung gula
Sudahlah buruk rupa
Tak sanggup mengaji pula

Saling tegur sapa saat berpapasan
Senyum mengembang beliauntara mereka
Sudahlah tak tampan rupawan
Kelakuan macam setan pula

Telah pulang ke tanah melayu sang Haji
Bawa kopiah putih dab buah tangannya
Sudahlah tak pintar mengaji
Dengan orang basi tanah melawan pula

Advertisement

Pantun Lucu 3 Bait


Orkes melayu gambus tampil disini
Banyak orang bersuka cita
Hendak Makara apa kamu ini
Sekolah tak balasan shalat pun kau lupa

Mengenakan kain sarung diikat disini
Lebih tepatnya pada pinggang dikenakan 
Hendak Jadi apa kamu ini
Sekolah tak mau hanya bermalas-malasan

Ribut sekali makcik arisan
Suara liar macam cambukan cemeti
Jika hanya bermalasan
Entah bagaimana hidupmu nanti

Pantun Lucu 4 Bait


Membawa gandum dan padi sekarung
Sang datuk malang membawa sambil batuk-batuk
Pergi ke surau menggunakan sarung
Sarung kebesaran warisan datuk

Bocah kepanasan sampai mimisan
Kenapa pula ia berpanas-panasan di sanan
Memakai peci kebesaran
Warisan datuk juga rupanya

Para cecunguk pembuat rusuh
Kemana polisi yang harusnya menangkapnya
Mengenakan safari kebesaran dan lusuh
Ternyata dari datuk juga

Nenek sudah sangat bau tanah
Merajut kain sambil batuk-batuk
Lalu apa yang kamu punya
Semua yang kau pakau milik datuk

Pantun Lucu 6 Bait


Berjalan kaki menuju Jimbaran
Cuaca hujan segera muncul pelangi
Alangkah senangnya menyambut Lebaran
Keluarga besar tiba mengunjungi

Mengait benang dengan peniti
Hati-hati terkena jemari
Gembiranya perasaan hati
Melihat anak cucu tiba kemari

Kau bagai benalu dan benalu
Mandirilah semoga elok dipandang mata  
Pengantin gres tersipu malu
Melihat pasangan yang dicinta

Khitanan masal ramai rupanya
Anak-anak menangis tiada tara
Sederet pantun dan puisi dihaturkannya
Mempelai wanita girang sekali nampaknya

Hendak menciptakan lemang tak ada ketannya
Pergi ke pasar mebeli ketan serta bambunya
Mempelai laki-laki semakin berupaya memperdaya
Yang perempuan semakin tak besar lengan berkuasa hatinya

Ke mana arah pasar kiranya
Tak jauh dari kuburan cina rupanya
Pengantin pria makin panjang hidungnya
Pengantin perempuan semakin meleleh dibuatnya

Pantun Lucu  6 Bait


Listrik padam tak ada lilim
Biar Makaralah gelap gulita
Menari-nari etika di depan pengantin
Bersuka ria semua senang

Bernyanyi kencang ayam serama
Nyaring bunyinya indah bunyinya
Tamu-tamu permintaan terkesima
Melihat pengantin yang elok rupanya

Intan berlian mahal harganya
Hendak membeli entahlah kapan
Setelah terkesima lapar juga rupanya
Bersegera mengambil nampan di prasmanan

Gadis menor amatlah kemayu
Padahal dirinya biasa saja
Perut kerocongan kolam orkes melayu
Menyanyikan lagu bunga seroja

Dari Johor hingga ke Abung Semuli
Di Lampung mebeli pisang muli
Makan yang lahap tak peduli
Yang penting perut terisi kembali

Menikah tentu perlu penghulu
Untuk mencatat ijab kabul yang terjadi
Jika kau tak tahu aib
Bungkuslah kuliner prasmanan ini

0 Response to "Belasan referensi Pantun Melayu Lucu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel