-->

2 Teks Eksposisi tentang Anak Indonesia

2 Teks Eksposisi wacana Anak Indonesia - Teks eksposisi adalah teks yang tersusun menjadi sebuah kalimat yang bertujuan untuk mengatakan atau menjelaskan berita dengan terperinci, terperinci dan objektif. Teks eksposisi juga dikembangkan dengan Tutorial menjabarkan pendapat, ulasan, bahasan atau ide pribadi penulis yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca dengan mengemukakan teladan, alasan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan pembaca sehingga mau membenarkan pernyataan yang telah dipaparkan.

Berikut ialah referensi dari teks eksposisi tentang anak Indonesia :

Contoh 1:
Pengaruh Game Online pada sikap Anak


Perkembangan teknologi info dan komunikasi pada zaman ini membawa dampak lahirnya aneka macam jenis permainan modern bagi anak, salah satunya ialah  game online. Game online ialah permainan berbasis online yang sanggup dioperasikan pada komputer, laptop, ataupun handphone menggunakan jaringan internet. Hampir semua anak yang hidup pada zaman ini mengenal dan memainkan permainan modern jenis ini. tak sedikit diantara mereka yang mengalami ketagihan atau kecanduan akan permainan ini. 

Ciri anak yang telah terjangkiti kecanduan game online diantaranya yaitu sebagian waktu yang dimiliki mereka habiskan dengan bermain game online, lebih menentukan untuk meghabiskan waktu di depan komputer atau handphone ketimbang berkecimpung pada kegiatan kegiatan sosial, tidak teratur dalam urusan lainnya, simpel murka dikala dihentikan untuk bermain, dan Praktis gelisah dikala tidak sedang memainkan permainan ini.

Ketika anak yang telah mengalami kecanduan game online, sebaiknya orang tua segera mengambil tindakan untuk mengatasinya. Hal yang mampu dilakukan yaitu membujuknya untuk bergabung dalam kegiatan positif atau kegiatan sosial  yang tidak melibatkan game untuk beberapa waktu. Ajak anak untuk melaksanakan kegiatan lainnya seolah-olah berolahraga, bermain, travelling, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan supaya anak sanggup sejenak melupakan game online. 

Selanjutnya Beri motivasi pada anak untuk mengikuti ekstrakulikuler di sekolah dan organisasi lainnya.  Hal ini perlu dilakukan supaya anak mampu bersosialisasi dan menikmati waktu bersama lingkungan sosialnya. Dengan bebagai kegiatan yang dilakukan anak, diperlukan sedikit demi sedikit akan membuatnya lupa dengan game online. Pada waktu dikala libut sekolah, sempatkan waktu untuk mengajak anak untuk sekedar jalan-jalan atau memancing. Selain sanggup menciptakan anak lupa dengan game online, anak juga sanggup lebih menikmati waktu santai bersama keluarga atau sahabat-teman. Tutorial yang terakhir yaitu tanamkan agama yang kuat pada anak, mulai ajaklah mereka mencar ilmu mengaji dan mencar ilmu sholat. Bukan hanya untuk membantu secara fisik dan mental, tetapi juga sanggup membantu mereka secara rohani yang membuat anak lebih baik lagi.

Jika anak belum mengalami ketergantungan atau kecanduan terhadap game online, orang kedaluwarsa tanah dan orang-orang sekitarnya sanggup melaksanakan tindakan preventif atau pencegahan terlebih dahulu. teladannya saja dengan mengizinkan anak-anak bermain game online sesudah merampungkan tanggung jawabnya, batasi waktu bermain anak dalam batasan yang masuk kecerdikan, dan awasi segala sikapnya. Tindakan pencegahan akan sangat berguna dan jauh lebih baik dari pada penanggulan.

Advertisement

Contoh 2 :
Anak-anak dan Kendaraan Bermotor


Dewasa ini makin banyak perkara pelanggaran kemudian lintas terutama pelanggaran yang melibatkan anak-anak di anak-anak. masalah anak di belum dewasa yang mengendarai sepeda motor ini perlu menjadi perhatian khusus. Mengingat telah banyak laporan masyarakat yang terganggu dengan pengendara sepeda motor di belum sampaumur ini. Selain mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, anak-anak juga kerap menggunakan knalpot bising yang sangat mengganggu. Kebanyakan dari mereka tentu tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) lantaran usia mereka yang masih di belum sampaumur. 

Mengingat semakin banyaknya pelanggaran  yang berujung pada kecelakanaan dan dampak negatif lainnya, seharusnya kebijakan melarang anak atau siswa membawa kendaraan harus didukung oleh semua pihak. Tak terkecuali pihak sekolah di tempat sang anak mencar ilmu. Beberapa sekolah telah menerapkan  kebijakan sekolah yang melarang siswanya membawa kendaraan bermotor. Namun pelanggaran tetap saja ada dengan berbagai alasan yang dikemukakan oleh siswa bahkan orang rentanya. Pihak sekolah seharusnya lebih mempertegas peraturan tersebut dengan Tutorial memberi sanksi kepada siswa yang tetap membawa motor ke sekolah apalagi bagi siswa yang mengendarai motor secara ugal-ugalan. 

Sinergisitas antara antara pihak sekolah, orang renta / wali dan pegawapemerintah keamanan dalam hal ini tentu sangat dibutuhkan. Terutama kiprah dari orang renta sebagai garda terdepan dalam mengasuh dan mendidik anak. Orang kedaluwarsa tanah sanggup melaksanakan tindakan preventif semoga anak tidak terjerumus dalam pusaran kenakalan remaja dalam hal ini berkendara liar di jalanan. Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya ialah kiprah dari guru-guru di sekolah. Sekolah merupakan wadah bagi para siswa untuk berguru banyak hal yang berkaitan dengan watak, huruf, budi pekerti dan hal lainnya. Tindakan preventif yang sanggup dilakukan oleh guru di sekolah sanggup berupa kode, pengertian, peringatan, dan lain sebagainya. kalau siswa masih saja melanggar, kenakan hukuman yang tegas mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat seperti dikeluarkan dari sekolah.

Tindakan pencegahan yang sanggup dilakukan oleh abdnegara keamanan dan pihak yang terkait yaitu dengan Tutorial sosialisasi terhadap siswa. Tentu dalam hal ini perlu juga melibatkan pihak sekolah supaya sanggup memfasilitasi kegiatan sosialisasi terhadap ancaman mengendarai kendaraan untuk anak di anak-anak. Sedangkan tindakan penanggulangan yang dilakukan polanya dalam bentuk pembinaan atau pengarahan dan lain sebagainya. 

Dari beberapa upaya yang sanggup dilakukan oleh beberapa pihak tersebut dibutuhkan sanggup menekan angka kecelakaan kemudian lintas yang didominasi oleh bawah umur di anak-anak. Upaya tersebut akan menjadi sebuah retorika semata tanpa adanya sinergisitas antara masing-masing pihak dalam hal ini adalaj orang basi tanah, guru, dan pegawanegeri keamanan. 

Sumber  :
http://www.skipnesia.com/2016/01/kumpulan-contoh-teks-eksposisi-lengkap

0 Response to "2 Teks Eksposisi tentang Anak Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel