Materi Biologi : Pengertian Archaebacteria dan klasifikasi Archaebacteria (Bakteri Kuno)
Pengertian Archaebacteria dan penjabaran Archaebacteria (Bakteri Kuno) ~ Archaebacteria merupakan kelompok basil yang sangat unik. Dari arti bahasa, Archaebacteria berarti "Bakteri Kuno" yang mempunyai pengertian konteks sebagai kelompok basil yang telah hidup sangat usang sebelum jenis organisme lain berkembang. Bukan tanpa alasan juga istilah "Bakteri Kuno" dipegang oleh kelompok basil ini. Pasalnya jenis bakteri ini mempunyai struktur yang unik dan sangat berbeda dengan jenis organisme lainnya. Archaebacteria disebut-sebut sebagai organisme paling kuno (awal) yang berhubungan akrab dengan organisme eukariotik (organisme yang memiliki membran inti sel). Keunikan lainnya dari Archaebacteria ini ialah tempat hidup yang sangat ekstrim dan beberapa ilmuwan mengeluarkan hipotesis bahwan Archaebacteria yaitu organisme yang hidup pada lingkungan awal di Bumi. [Ref : Anggi Putri]
Dinding sel Archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan, tetapi di dalam membran plasmanya mengandung lipid. bakteri ini sanggup menghasilkan gas metana dengan memanfaatkan senyawa organik seakan-akan metanol dan asetat sebagai makanannya, yang dikombinasikan dengan kandungan karbondioksida dan hidrogen yang ada di udara.
Klasifikasi Archaebacteria
Klasifikasi Archaebacteria atau pengelompokan keluarga Archaebacteria mampu diperoleh menurut lingkungan hidupnya yang sangat ekstrim. penjabaran berdasarkan lingkungan hidup yang ekstrim ini mampu diperoleh 3 (tiga) pembagian kelompok Archaebacteria, yaitu:
1# basil Metanogen
Merupakan kelompok bakteri Archaebacteria yang hidup di rawa ekstrim. kuman ini mampu memproduksi gas metana (biogas) dari aktivitas metabolismenya. basil Metanogen memakan metanol atau asetat (asam) yang dikombinasikan dengan karbondioksida dan hidrogen di udara untuk menghasilkan gas metana. Lokasi hidupnya sangat cocok dengan fungsi dari basil ini, yaitu sebagai kuman pengurai. Biasanya bakteri ini dimanfaatkan untuk penguraian sampah dan kotoran hewan yang kemudia belakangan ini dikembangkan sebagai sumber energi alternatif penghasil metana. Contoh kuman Archaebacteria dari jenis kuman Metanogen yaitu Methanobacterium.
2# basil Halofil
Merupakan kelompok bakteri Archaebacteria yang sanggup hiduk di lingkungan ekstrim dengan kadar garam sangat tinggi. Contoh dari bakteri Archaebacteria jenis Halofil ini ialah Halobacterium.
3# kuman Termoasidofil
Merupakan kelompok bakteri Archaebacteria yang sanggup hidup di lingkungan ekstri yang panas dan kadar asam tinggi. Temperatur optimal dari lingkungan yang mampu ditempati oleh basil ini mencapai 60 hingga 80 derajat celcius dengan tingkat asam yang sangat kuat mencapai pH 2-4. teladannya yaitu kawasan kawah vulkanik yang mengandung asam sulfat tinggi. Contoh kuman termosiadofil adalah Sulfolobus dan Thermoplasma.
Sampai dengan dikala ini, bakteri Archaebacteria yang mempunyai peran aktif bagi kehidupan manusia dan telah diketahui oleh insan yaitu dari jenis basil Metanogen. bakteri Archaebacteria dari jenis ini banyak dimanfaatkan sebagai media pengembangan energi alternatif untuk insan. [Baca juga : Pengertian basil Eubacteria dan penjabaran]
Demikian sedikit ulasan mengenai Pengertian Archaebacteria dan pembagian terstruktur mengenai Archaebacteria yang sanggup saya hinggakan. semoga ulasan ini mampumenambah pengetahuan kita mengenai basil Archaebacteria yang ada di dunia ini dan apa yang sanggup dimanfaatkan dari keberadaannya.
0 Response to "Materi Biologi : Pengertian Archaebacteria dan klasifikasi Archaebacteria (Bakteri Kuno)"
Post a Comment