15 contoh Pantun epilog Pidato Terbaru
15 teladan Pantun epilog Pidato Terbaru - Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan orang banyak dalam rangka untuk mengatakan pesan baik dala acara formal atau informal. pola pidato yang bersifat normal ialah pidato upacara hari nasional, pidato kenegaraan, dan lain-lain. Sementara pidato informal yaitu sambutan kegiatan akad nikah, ceramah dan lain-lain. biar pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh orator (orang yang menyampaikan pidato) lebih berkesan di telinga pendengar, maka sudah biasa orator menggunakan gaya bahasa yang khas supaya audiens tetap setia kepada isi pidato yang disampaikan. Tentu saja, gaya bahasa ini disesuaikan dengan events yang sedang berlangsung. bila events dalam keadaan murung (berkabung), maka tidaklah cocok dengan gaya bahasa humoris.
Penggunaan pantun, perumamaan, cerita lucu, atau dengan kata-kata yang mengkremasi semangat, kerap menjadi pilihan dalam menyampaikan pidato. Begitu pula dalam mengakhiri pidato, beragam Tutorial dipilih untuk mengakhiri perbincangan. Pantun salah satunya, yang kerap dipakai dalam pidato non formal. Penggunaan pantun membuat pidato leih berkesan dan menyenangkan. Tak hanya digunakan sebgai epilog, pantun juga dapat dipakai sebagai pembuka pidato. Pantun merupakan sajak yang terdiri dari empat bait atau lebih, mempunyai ciri khas dalam penulisan (typhografi), dan menyimpan makna tertentu. Dalam artikel kali ini, kelasindonesia.com akan memberikan pantun yang mampu dipakai untuk mengakhiri pidato. Check it out!!!!!
[Contoh 1]
Jalan- jalan ke Kota Paris
Tidak lupa membeli gamis
Duhai adik-adiku yang manis
Sampai jumpa hari ahad dan kamis
[contoh 2]
Ke Kota baru naik perahu
Pulangnya naek delman
Wahai bapak- bapak dan ibu- ibu
Kesalahan mohon dimaafkan
[contoh 3]
Jika haus maka minumlah
Jika lapar maka makanlah
Jika salah maka maafkanlah
Assalamualaikum wr.wb, hingga jumpa
[contoh 4]
Matahari terbit dari timur
Awan terbang membumbung tinggi
Tak ada yang tahu batasan umur
Semoga kita mampu bertemu lagi
[contoh 5]
Makan manggis jangan dibuang kulitnya
Semangka merah manis rasanya
Mohon maaf atas salah - salah kata
Semoga kita mampu berjumpa di waktu yang berbeda
Awali dengan basmalah
Akhiri dengan hamdalah
Semoga ilmunya berkah
Menjadi lentera di alam barzah
[contoh 7]
Cantik rupa sudah biasa
Kaya harta bukan apa- apa
Siapa sangka waktu penghujung telah tiba
Mari sama- sama kita berdoa
[contoh 8]
Bak sepasang merpati yang saling mencinta
Bulan dan bintang yang selalu bersama
Semoga mempelai pengantin kita hidup berbahagia
Menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah
[contoh 9]
Aku biru kau merah
Aku gunung kamu lembah
Meski kita totally berbeda
Tapi kita tetaplah saudara
Mohon maaf atas segala kata
Yang mungkin mengusik lautan jiwa
[contoh 10]
Kata ialah makna
Makna adalah kata
Mohon maaf atas segala khilaf
Segala khilaf mohon dimaafkan
[contoh 11]
Nyanyi bareng bang Edi
Foto bareng mas nardji
Jikalah kita berjumpa lagi
Jangan malu untuk foto selfi
[contoh 12]
Ke pasar beli baju
Tidak lupa membeli jeruk di toko langganan
Tak terasa waktu menunjuk angka tuju
Saatnya kita berpamitan
[contoh 13]
Pohon terus tumbuh ke atas
Terpa angin semakin kencang
Waktu yang diberikan sangat terbatas
Mohon maaf atas kata-kata yang lancang
[contoh 14]
Kolam ikan dihuni buaya
Tak ada yang berani mengusiknya
Jangan malu untuk bertanya
Sebelum kita menutup aktivitas
[contoh 15]
Singa mengaum di pegunungan
Cheetah lari ketakutan
Mohon maaf atas kesalahan
Lahir batin sebelum berpamitan
0 Response to "15 contoh Pantun epilog Pidato Terbaru"
Post a Comment