-->

Contoh Cerpen Pendidikan bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama

Contoh Cerpen Pendidikan bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama - Cerpen-cerpen yang bertemakan pendidikan saat ini mungkin banyak ditulis lewat banyak sekali media, baik itu internet maupun media offline. Nah, di bawah ini, terdapat salah satu teladan cerpen pendidikan bagi siswa siswi SMP. biar bermanfaat!

Kebaikan Membawa Keberuntungan


Hari itu matahari bersinar dengan sangat terik, seakaan – akan sang raja siang itu ingin memperabukan semua yang ada di bawahnya. Namun, ditengah – tengah panasnya hari tersebut, seorang anak laki – laki setegah baya, sedang duduk di bawah pohon sambil menjaga keranjang kudapan manisnya. dia adalah Doni, seorang  anak kurus dengan rambut hitam yang sedikit ikal. 

“Hey Don, berapa harga donat itu?” tanya Aisyah, sambil menunjuk ke arah kudapan manis yang ada di dalam keranjang miliknya.

“Murah kok, hanya lima ribu,” jawab Doni. 

“kalau begitu berikan admin satu dong” pinta Aisyah.

Aisyah ialah seorang gadis yang baik salah satu teman sekolah Doni. Mereka berdua bersekolah di SMP Teladan, sebuah sekolah yang sangat cantik dan kebanyaan muridnya berasal dari keluarga yang kaya. Kecuali Doni, beliau berbeda dengan teman – temannya. Ayahnya telah meninggal dunia, yang ada hanyalah ibunya yang bekerja sebagai buruh pabrik. Doni dan ibunya hidup dengan sangat susah, bahkan beliau harus membantu ibunya berjualan kue di sekolah untuk membiayai sekolahnya.

Meskipun dia harus berjualan di sekolah, beliau sama sekali tidak merasa malu. Padahal banyak teman – sahabatnya yang selalu mengejek dirinya. Bahkan ada sebagian guru yang tidak menyukai perbuatanya tersebut, tetapi itu semua tidak menjadi perkara bagi Doni. beliau telah kebal dengan itu semua lantaran beliau mempunyai cita – cita yang lebih kuat dari ejekan – ejekan yang menghampirinya.

“Kamu masih membeli makanan kotor itu Aisyah?” kata Anjar dengan nada menghina.

“Kenapa kau berbicara seperti itu” 

“Apa kamu tidak aib makan kuliner seperti itu. Donat itu mengandung kuman yang sangat banyak. bila kau mau nanti aku belikan Pizza,” Anjar menjawab sambil merampas donat yang ada di tangan Aisyah dan membuangnya ke tanah. 

Melihat perbuatan Anjar, Aisyah menjadi murka. beliau pun hendak menampar wajah Anjar, tetapi Doni menghalanginya. 

“Sudahlah Aisyah, nanti saya ganti yang gres. Jangan dipermasalahkan”

“Apa kamu tidak tersinggung dengan perbuatannya?”

“Sudah, tidak apa – apa kok?” jawab Anton.

“Kau dengar sendiri kan, dia pun mengakui bila kue yang ia jual tidak sehat?” ejek Anjar.

Meskipun Anjar terus saja mengejeknya, Doni tetap bersabar. beliau memang sudah mengetahui watak Anjar yang sombong. beliau pun tahu, Anjar berperilaku begitu karena ayahnya merupakan ketua komite di sekolah ini. 

“Anjar, kenapa kau sombong sekali? kami tidak menyangka kau berkata seperti itu? kau bukan seakan-akan Anjar kecil yang dahulu kami kenal. Mulai kini aku tidak mau lagi berbicara denganmu” bentak Aisyah kepada Anjar sambil menarik tangan Doni dan menjauhinya.

Semenjak dari peristiwa itu, Anjar semakin membenci Doni. ia selalu mengganggunya seperti menyembunyikan sepatu Doni, melempar keranjang Doni, bahkan beliau juga sengaja mengancam sahabat – sahabatnya untuk tidak membeli  kue Doni.
Advertisement

Akibat dari perbuatan Anjar tersebut, penjualan kue Doni semakin berkurang. Bahkan untuk mengembalikan modal pun sangat susah. Doni pun semakin kebingungan lantaran dia tidak mampu membayar SPP untuk bulan depan. akibatnya dia menetapkan untuk meninggalkan sekolahnya untuk sementara waktu dan berjualan kudapan manis di pasar.

Satu minggu sudah Doni tidak masuk ke sekolah, dia terus berjualan di pasar mencari uang untuk membayar SPPnya. Aisyah yang tidak mengetahui hal tersebut merasa khawatir dengan Doni, lalu dia berusaha mencari tahu keberadaan Doni, tetapi usahanya tersebut nihil. 

Doni berusaha dengan sekuat tenaga untuk berjualan di pasar. beliau telusuri lorong demi lorong pasar itu, dan dia juga memberikan kudapan manisnya kepada semua orang yang beliau temui. Doni terus mengitari isi pasar tersebut hingga hari menjadi sangat terik, kemudian dia beristirahat di sebuah dingklik panjang bersahabat tempat parkiran mobil. Ketika ia sedang menghitung hasil yang diperolehnya, Doni melihat seorang yang mencurigakan tengah membuntuti laki – laki renta yang sedang membawa tas hitam. Benar saja, pria misterius itu hendak merampas tas milik bapak itu. Doni pun berteriak untuk memperingatinya sampai ia mampu menghindari perampokan itu.

“Terimakasih nak,” berkatmu perampok itu gagal mengambil  tas ini,” 

“Tidak apa – apa kok pak, kita sesama insan sudah sepatutunya saling membantu.”

Pria itu merasa kasihan dengan Doni, ia juga bertanya mengapa beliau tidak bersekolah. 
Akhirnya Doni menceritakan semua permasalahannya, dia harus mencari uang di pasar untuk membayar SPP karena ulah temannya si Anjar. 

Dia lalu beranjak dari daerah duduknya dan berkata, “Teruskan mimpi mu nak, admin salut dengan perjuanganmu untuk terus bersekolah Andai saja anakku bisa seperti mu”

Setelah berjuang dengan sangat keras, balasannya Doni mampu mengumpulkan uang untuk membayat SPP,lalu dia mengajak Aisyah untuk menemui kepala sekolah. Namun, betapa terkejutnya Doni bahwa SPP nya telah lunas. Kepala sekolah juga menyampaikan bahwa mulai saat ini Doni tidak perlu lagi membayar uang SPP hingga tamat dari sekolah ini. 
Perasaan Doni menjadi tak menentu, di satu sisi ia merasa senang tetapi di sisi lain ia merasa heran. ia pun berterimakasih kepada kepala sekolah. 

Ketika Doni hendak meniggalkan ruang kepala sekolah, beliau terkejut melihat sebuah foto lelaki yang pernah dia tolong tergantung di tembok.

“Itu foto siapa?” tanya Doni kepada Aisyah.

“Itu ketua komite sekolah kita” jawab Aisyah.

Doni pun tersenyum, ternyata orang yang sudah ditolongnya adalah ketua komite sekolah ini. Pantas saja balasan – balasan ini Anjar juga tida pernah menggangunya lagi. sejak hari itu, Doni bisa bersekolah dengan tenang dan damai.

--end--

0 Response to "Contoh Cerpen Pendidikan bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel